Pupuk Silika dapat membantu perbaikan kondisi tanah yang kurang kesuburannya. Tidak hanya itu, unsur nomor dua terbesar setelah oksigen ini mampu tingkatkan kualitas dan produktivitas tanaman sampai 15%. Kendati demikian, Silika belum familiar di kalangan pelaku kebun.
Di Indonesia, penggunaan pupuk silika dalam bidang pertanian masih sangat terbatas. Kurang familiarnya Silika – dalam unsur kimia dikenal dengan Si – karena unsur hara ini tidak termasuk utama (esensial) melainkan bersifat unsur hara yang bermanfaat (beneficial element). Disamping itu, regulasi mengenai perpupukan Silika hingga saat ini belum ada (masih dalam pembahasan).
Silika sebenarnya termasuk unsur yang sangat melimpah setelah oksigen di dunia ini. Unsur Silika dapat ditemukan pada jerami padi, terak baja, fly ash, dan tandan kosong. Hanya ketersediaannya bagi tanaman yang menjadi perhatian, karena meskipun melimpah tidak semuanya tersedia bagi tanaman.
Lalu apa yang terjadi ketika tanaman kekurangan Silika? Pertama, daun tanaman bisa terkulai sehingga kurang efektif menangkap sinar matahari. Kedua, tanaman mudah layu atau peka terhadap kekeringan; ketiga, daun dan batang lebih kepada serangan hama dan penyakit. Keempat, tanaman mudah rebah, dan kelima, kualitas produksi berkurang lantaran hama dan penyakit mudah menyerang tanaman, potensi produksi tidak dapat optimal karena absorbsi dan distribusi unsur hara kurang baik.