PT Sido Muncul Pupuk Nusantara yang terafiliasi dengan Sido Muncul memproduksi pupuk organik dari limbah organik dengan merek Biofarm dengan berbagai aplikasi salah satunya untuk tanaman kelapa sawit.
Pada usaha budidaya tanaman pupuk memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan. Tak terkecuali usaha budidaya tanaman kelapa sawit yang mengambil buahnya. Maka, pertumbuhan dan perkembangan tanamannya harus dijaga dan dirawat agar bisa menghasilkan buah (Tandan Buah Segar) yang optimal. Dengan penggunaan pupuk harus sesuai kebutuhan tanaman (dosis) dan tepat waktu.
Kini, bagi pelaku usaha perkebunan kelapa sawit terutama dengan lahan area S3 (marginal), jenis tanah liat berpasir, dan berpasir. Memiliki pilihan pupuk organik untuk diaplikasikan dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit dengan hasil optimal.
Seperti diketahui, pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.
Dalam mendukung penggunaan pupuk organik dan memanfaatkan bahan organik, PT Sido Muncul Pupuk Nusantara menghadirkan satu produk (pupuk organik) dengan nama merek pupuk Biofarm.
Tim Research and Development PT Sido Muncul Pupuk Nusantara (SMPN), Crist Zelonia, menyampaikan pihaknya memiliki satu produk (pupuk organik) yaitu pupuk Biofarm.
“Produk ini (Biofarm Pupuk Organik) berbentuk padat merupakan pupuk Bio Organic berbentuk kompos yang diproses dari bahan-bahan sisa hasil produksi jamu. Bahan yang digunakan kaya dengan unsur hara makromikro dan mikrobia menguntungkan,” ujarnya dalam jawaban tertulis.
“Selain Biofarm padat, kami juga memproduksi Pupuk Organik Cair Herbafarm yang memberikan hasil positif bila digunakan bersamaan dengan pupuk padat Biofarm,” tambah Crist.
Dari informasi yang dihimpun tim redaksi Majalah Sawit Indonesia, pupuk Biofarm yang dipasarkan di sektor perkebunan kelapa sawit sejak 2021, telah memiliki sertifikasi ISO 9001 dan 14001 serta sertifikasi organik dari INOFICE.
Pupuk organik ini, mempunyai kadar C organik>15% dengan nilai NPK >4%, pH 6.3 dan dilengkapi dengan mikroba menguntungkan yaitu Azotobacter sp. Azospirillum sp. Lactobacillus sp, Pseudomonas sp. Rhizobium sp.
Selanjutnya, Crist menjelaskan keistimewaan dan keunggulan pupuk Biofarm dibandingkan produk lain. Pupuk organik yang diproduksi berasal dari bahan organik sisa produksi jamu Sido Muncul. Bahan baku konsisten tersedia. Kualitas pupuk yang konsisten karena memiliki laboratorium sendiri.
“Memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Selain itu, mampu merangsang pertumbuhan tanaman dan meningkatkan daya tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Serta meningkatkan efisiensi pemupukan, dan mengurangi dosis pupuk kimia konvensional hingga 50%,” jelasnya.
Di Indonesia lahan perkebunan kelapa sawit memiliki beberapa kelas (karakter) di antaranya kelas S3 (marginal), jenis tanah liat berpasir, dan berpasir yang menjadi tantangan bagi pelaku usahanya. Untuk mendapatkan hasil optimal memerlukan upaya yang lebih. Awalnya para pelaku usaha perkebunan kelapa sawit (perusahaan) untuk mengatasi kondisi tanaman sawit di areal berpasir, menggunakan janjang kosong (jangkos) sebagai pupuk organik.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit indonesia, Edisi 152)