Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL), Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera bekerjasama dengan International Tropical Timber Organization (ITTO) kembali malakukan kegiatan untuk mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan mengadakan pelatihan dan pemberian bantuan budidaya ikan di Banyuasin, Sumatera Selatan, 9/4/2022.
Pemberdayaan ekonomi masyarakat ini merupakan kesatuan kegiatan dengan pengembangan praktik Penyiapan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) terintegrasi, yang dimaksudkan untuk memberikan salah satu alternatif pencegahan karhutla sekaligus mendorong peningkatan ekonomi kreatif masyarakat. Pelaksanaan kegiatan.
Anis Susanti Aliati, Kasubdit Pencegahan Karhutla, menekankan kembali perlunya sinergi dan kolaborasi dari semua pihak dalam pengendalian karhutla, serta mengedepankan aspek pencegahannya.
“Sinergi dan kolaborasi para pihak mencakup sektor swasta, masyarakat, NGO, bahkan dukungan internasional, serta tidak kalah pentingnya sinergi dan kolaborasi dengan para pihak di tingkat tapak, dengan pemerintahan desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas, termasuk masyarakat, sebagaimana yang kita lakukan saat ini,” tegas Anis.
“Kegiatan ini merupakan integrasi kegiatan dengan pembangunan demplot PLTB, yang telah juga kita lakukan di Desa Lubuk Lancang sejak Desember tahun 2021. Kalo dulu kita berbicara tentang penyiapan lahan tanpa bakarnya, sedangkan sekarang lebih menitikberatkan pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, kita harus mengedapankan lokalitas. Masyarakat Desa Lubuk Lancang mengembangkan potensi yang dimiliki Desa Lubuk Lancang seperti budidaya ikan ini,” tambah Anis.
Kepala Balai PPIKHL Wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto menyampaikan apreasiasinya kepada ITTO atas dukungan penyelenggaraan kegiatan ini. Ferdi juga menyampaikan bahwa kegiatan integrasi PLTB dan pemberdayaan ekonomi ini hanya dilaksanakan di dua di lokasi di Indonesia dan Desa Lubuk Lancang menjadi salah satu desa terpilih, tentu hal ini menjadi kebanggaan dan pemicu semangat bagi kita semua.
“Integrasi kegiatan PLTB dan pemberdayaan ekonomi ini saling mengisi untuk kepentingan operasional MPA sekalian. Dan mohon kepada semua pihak terkait dapat terus mendampingi MPA agar memberikan hasil yang lebih baik lagi. Kita buktikan Desa Lubuk Lancang pasti bisa. Semua unsur harus bersatu untuk mencapai cita-cita bahwa integrasi demplot PLTB di Desa Lubuk Lancang ini bisa menjadi percontohan bagi tempat lain. Kegiatan integrasi ini pun juga tidak terlepas dari upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan,” harap Ferdi.
Tian Partiani, mewakili Koordinator Kegiatan ITTO, menyampaikan bahwa penyelenggaraan Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam kerangka Kerjasama KLHK-ITTO “Capacity Building on Forest and Land Fire Management in Indonesia”.
Tian menjelaskan kegiatan kerjasama ITTO ini memiliki tujuan untuk meningkatkan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui penguatan kapasitas tehnik dan manajemen para pihak terkait pada tingkat nasional dan 3 provinsi sasaran, yaitu Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan. Sebagaimana tajuk kegiatan kerjasama ini ‘Capacity Building’ sehingga lebih menekankan dalam upaya peningkatan kapasitas para pihak dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan meliputi Masyarakat Peduli Api (MPA), Manggala Agni, dan masyarakat lokal.
“Kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dalam Rangka Pengembangan PLTB Terintegrasi ini mencakup pelatihan budidaya ikan, pembangunan kolam budidaya ikan, pelatihan pembuatan pakan ikan, termasuk pengenalan potensi hama/penyakit dan penanggulangannya, yang akan difasilitasi oleh narasumber yang sangat berkompeten dari Dinas Perikanan Kabupaten Banyuasin,” jelas Tian.
Secara simbolis Kasubdit Pencegahan Karhutla menyerahkan alat pembuat pakan ikan kepada masyarakat Desa Lubuk Lancang. Selain itu, Anis juga memberikan bantuan pembangunan kolam budidaya ikan dan secara simbolik dilakukan penyebaran benih ikan nila di kolam yang telah dibangun.
Kegiatan yang bertempat di Kantor Daops Sumatera XIV/Banyuasin ini melibatkan total 30 orang peserta yang terdiri dari lima belas orang Masyarakat Peduli Api Desa Lubuk Lancang, sepuluh orang Anggota Manggala Agni Daops Sumatera XIV/Banyuasin, dua orang Pemerintah Desa Lubuk Lancang, serta masing-masing satu orang Penyuluh Pertanian, Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ini juga turut melibatkan Koramil Suak Tapeh, Polsek Suak Tapeh, dan Kepala Desa Lubuk Lancang dengan narasumber yang sangat berkompeten langsung dari Dinas Perikanan Kabupaten Banyuasin.
Sumber: sipongi.menlhk.go.id