JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, menerima anugerah SAWIT INDONESIA AWARD 2022 dari Majalah Sawit Indonesia sebagai menteri yang mampu menstabilkan minyak goreng dan menepati janjinya kepada petani sawit.
Penghargaan ini diberikan dalam acara Talkshow dan Penganugerahan SAWIT INDONESIA AWARD 2022 di Hotel Aryaduta, Rabu (14 Desember 2022). Menteri Perdagangan diwakili Budi Santoso, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag RI, menerima penghargaan ini yang diserahkan Qayuum Amri, Pemimpin Redaksi Majalah Sawit Indonesia.
Qayuum Amri menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan stabilisasi ketersediaan dan harga minyak goreng berlangsung cepat. Prestasi ini tidak terlepas dari strategi kebijakan yang diambil untuk menyeimbangkan kebutuhan bahan baku minyak goreng di dalam negeri. Di sisi lain, pemerintah tetap membuka kran ekspor supaya kelimpahan baku baku tetap digunakan untuk mengisi pasar ekspor ke negara lain.
Yang menarik adalah Menteri Zulkifli Hasan terjun ke desa-desa petani sawit untuk menjelaskan kebijakannya berkaitan DMO dan stabilisasi harga TBS. Dalam pertemuan bersama petani petani di Jambi, Zulkifli Hasan menegaskan bahwa harga TBS Petani bakalan kembali di kisaran Rp 2.500 per kilogram. Kini, janji tersebut telah ditepati karena rerata harga TBS sawit petani di atas Rp 2.200 per kilogram.
Budi Santoso, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan RI, yang membacakan sambutan Menteri Perdagangan RI, menyampaikan bahwa Kementerian Perdagangan sangat mengapresiasi Talkshow dan Sawit Indonesia Award 2022 pada hari ini. Dengan kegiatan seperti ini tentunya akan menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah selaku pengambil kebijakan dengan seluruh stakeholders yang terkait guna membangun dan mengembangkan sektor kelapa sawit Indonesia yang lebih baik dari hulu sampai hilir, dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah sawit berkelanjutan.
Selanjutnya sebagaimana dibacakan Budi Santoso bahwa ancaman resesi, ketegangan geopolitik di Eropa Timur, cuaca ekstrem akibat perubahan iklim dan pandemi COVID-19 yang belum berakhir menimbulkan risiko perlambatan pemulihan ekonomi global. Untuk mengantisipasinya, pemerintah Indonesia terus berupaya mendukung pemulihan dan perkembangan ekonomi nasional yang berkelanjutan dengan mengupayakan pemberdayaan ekonomi domestik, penguatan produk lokal dan mendorong program Bangga Buatan Indonesia, serta hilirisasi industri yang berbasis Sumber Daya Alam (SDA) untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor, salah satunya adalah produk sawit dan turunannya.
“Kementerian Perdagangan telah menerbitkan kebijakan yang mendukung hal tersebut melalui Permendag Nomor 49 Tahun 2022 dan Permendag Nomor 50 Tahun 2022 untuk fleksibilitas dan kemudahan bagi pelaku usaha, mengoptimalkan penyediaan minyak goreng dengan harga yang terjangkau bagi konsumen dari pasokan bahan baku yang harganya menguntungkan bagi pekebun dan secara pararel mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui kegiatan ekspor produk sawit dan turunannya,” urai Budi.