Berbagai sorotan Greenpeace terhadap lingkungan bisa kita saksikan di stasiun televisi CNN yang sering kali menyuarakan aspirasi perjuangan mereka. Sering dikatakan bahwa negara-negara yang paling banyak menyumbang gas rumah kaca adalah Amerika Serikat, China dan Indonesia. Menurut mereka, sumber dari emisi gas tersebut berasal dari lahan gambut. Saya seing mengatakan bahwa pengetahuan dalam hidup ini terus berkembang seiring dengan majunya ilmu pengetahuan. Dulu, metode pembakaran digunakan untuk membuka lahan perkebunan, tetapi kini karena telah ditemukan aspek negatifnya, maka metode itu tidak lagi diperbolehkan.
Begitu juga dengan lahan gambut. Pada tahun 1990-an Pemerintah Indonesia membuka sejuta hektar lahan gambut di Kalimantan. Saat itu belum diketahui kalau lahan gambut akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Namun kini setalah diketahui dampaknya, secara bertahap dilakukan pengurangan terhadap pembukaan lahan perkebunan diatas lahan gambut. Lahan gambut diyakini berbahaya karena mengeluarkan gas metana yang bisa merusak lapisan ozon. Karena alasan itulah pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2006 membentuk panitia rehabilitasi lahan gambut yang diketahui oleh Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang.
Sumber : Derom Bangun