Tibalah giliran saya untuk berbicara sebagai juru bicara delegasi Indonesia. “Kami datang dari Indonesia ingin berunding untuk mencari jalan dari masalah yang terjadi ini”, kata saya berharap mereka bisa di ajak berunding. “Ini merupakan kejadian yang diluar dugaan kita semua. Katakanlah ini insiden kriminal pencurian. Pihak yang mencuri kemudian mengantikan cairan dengan solar. Polisi di Indonesia telah menangkap orang-orang yang dicurigai terlibat dalam tindak kriminal ini”, ujar saya.
Yang ingin kami bicarakan adalah cara teknis yang mungkin disepakati untuk mengatasi persoalan ini. Kami menyarankan bahwa minyak sawit yang tercemar ini dapat di murnikan dengan proses dimodifikasi. Caranya, kalau biasanyatemperatur yang dipakai untuk pemurniannya 2400C, ditingkatkan menjadi 2600C. Retention time atau masa proses yang biasa dilakukan standar ditambah 10 persen. Tekanan kerja yang biasa 5-6 Torr ditingkatkan juga menjadi 3-4 Torr. Dengan demikian, saya yakin solar dan minyak sawit akan terpisahkan seluruhnya.
Saya sampaikan uraian teknis berdasarkan pengalaman saya ketika merancang dang mengoperasikan pabrik pemurnian dan penyaringan (refining and fractionation) CPO di Tanah Gambus. Teori dan praktik saya padukan.
Sumber : Derom Bangun