Saya menilai Jusuf Kalla ini orang yang sangat gesit dan cerdik. Dia selalu bertanya-tanya bagaimana bisa solar mencemari minyak sawit. Ia pun berkeliling di seputar areal tangki penimbunan itu, memeriksa tangki, pompa dan mencoba mereka-reka apa yang jadi penyebab pencemaran itu. Sambungan pipa dari truk tangki dan tangki kereta api ikut di amati operator. Operator pompa juga ditanyai. Setelah berkeliling, kami kembali masuk keruang kantor. Telah hadir menunggu di sana beberapa orang dari PTPN dan perusahaan produsen minyak sawit lainnya.
Lagi-lagi Jusuf Kalla bertanya mengenai penyebab pencemaran itu. Beberapa hari sebelumnya sayah telah mendapatkan laporan dari lapangan bahwa pencemaran itu terjadi karena tindakan kriminal. Modus operandinya dilakukan dengan cara mencegat mobil tangki minyak sawit dalam perjalanannya menuju pelabuhan. Para pencegat itu kemudian mengambil sedikit minyak dari tangki kemudian menukarnya dengan solar. Aksi seperti itu dikalangan warga Medan sering disebut “kencing di jalan”, atau mobil tangki yang “kencing”. Awalnya, sebelum mengunakan solar, para pencegat mengunakan air untuk menganti volume minyak sawit yang mereka curi. Teatapi karena air mudah terlihat, kemudian diganti solar. Jelas ini bukan kelalaian pemerintah, tetapi tindak kriminal.
Saya katakan kepada Jusuf Kalla bahwa masalahnya polisi belum mau mengadakan penyelidikan sehingga persoalan ini terus saja berlangsung dan terkesan berputar-putar tanpa tanpa tahuaakan berhenti di titik mana.
Sumber : Derom Bangun