Kelanjutan pertemuan sawit linkers dilakukan pada hari Jum’at, 22 April 2010, pada pukul 18.00-21.00 diruang rapat Kementerian Perdagangan di jalan Ridwan Rais Nomor 5 yang tentu saja dimulai dengan acara makan malam. Saya datang terlambat karena diluar dugaan saya sore itu arus lalulintas disekitar Semanggi macet luar biasa. Ketika saya tiba pukul 19.05, acara sudah dimulai, tetapi masih membahas masalah Minyakita. Minyak goreng yang bermerek Minyakita dan juga masalah tuduhan KPPU bahwa produsen-produsen minyak goreng melangar prinsip persaingan usaha.
Ternyata, selain saya, banyak juga peserta yang terlambat, bahkan Bayu Krisnamurti baru muncul sekitar pukul 21.00 ketika Bayu masuk kedalam ruangan, saya sedang memberikan pandangan mengenai bentuk dan kegiatan task force yang telah dicanangkan itu. Karena itu, saya menyingkatnya dengan mengatakan bahwa saya, mewakili Dewan Minyak Sawit indonesia, mendukung keberadaan dan tugas dari task force ini.
Diah Maulinda memberikan uraian ringkas apa yang sedang terjadi di dalam rapat dan menerima Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamuethi menyampaikan pandangannya. Bayu segeran mengatakan bahwa dia merasa tidak perlu ada pembahasan-pembahasan yang lebih panjang agar tidak berulang-ulang mengambil keputusan-keputusan yang sebenarnya telah diputuskan pada minggu sebelumnya. Karena itu, Bayu menanyakan siapa yang mempunyai komitmen. Terlihat suasana menjadi hening karena kelihatan para peserta menjadi ditantang, tetapi tidak ada yang berani mendahului. Saya kemudian menberikan sinyal mau bicara dan saya menyampaikan bahwa di kantor Dewan Minyak Sawit Indonesia ada ruangan yang tesedia berikut meja dan kursi. Juga ada tersedia tiga tenaga serkertariat yang segera dapat melakukan tugas untuk mendukung kerja task force ini.
Sumber : Derom Bangun