LIKA-LIKU DEWAN MINYAK SAWIT INDONESIA
Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) didirikan dengan tujuan menjadikan Indonesia mampu bertindak sebagai produsen nomor satu. Sekarang Indonesia memang nomor satu, tetapi sebagai produsen nomor satu sering kali tidak didukung kegiatan-kegiatan yang juga mencerminkan sikap sebagai nomor satu. Bagaimana seharusnya nomor stu itu? Artinya, kalau ada tantangan, kitalah yang didepan. Tantangan itu mulai muncul belakangan ini, seperti kampanye negatif yang diarahkan kepada industri sawit di Indonesia, haruslah dilawan dengan cara nomor satu. Bagaimana itu?
Mungkin ada baiknya mencontoh apa yang dilakukan MPOC Malaysia yang jauh lebih siap dengan segala infrastrukurnya. Malaysia punya kantor perwakilan di beberapa negara, seperti Inggris, Africa Selatan, Amerika Serikat, India dan China. Sementara kita, sebagai produsen nomor satu, lebih sering mendompleng kepada fasilitas yang dimiliki Malaysia. Dalam bahasa yang lebih sederhana, Malaysia jauh lebih mampu menangkal serangan musuh karena mereka telah mendirikan benteng-benteng pertahanan di wilayah musuh. Tentu Indonesia masih jauh dari pada apa yang diharapkan, tetapi dengan DMSI inilah diharapkan secara perlahan dunia usaha sawit di Indonesia bisa di benahi.
Ada tiga tugas utama yang harus dilakukan DMSI. Pertama, menghadapi kampanye-kampanye negatif itu atau bidang promosi. Kedua, harus mampu melakukan dan mengoordinasi penelitian dan pengembangan demi kemajuan industri sawit nasional. Kenapa demikian, karena produksi Indonesia yang begitu besar, kalau dikembangkan dan diolah industri hilirnya, akan menjadi bebdan dan bisa dipermainkan harganya. Ketiga, untuk mengembangkan sumberdaya manusia di industri sawit nasional yang berkualitas tinggi mutlak diperlukan dan dibutuhkan perhatian yang sangat besar.
Sumber : Derom Bangun