Ternyata pada kesempatan berikut, yaitu rapat pengurus RSPO di Kuala Lumpur pada bulan November 2009 tugas sebagai alternate dialihkan kepada Purboyo Guritno. Rupanya pengurus GAPKI menendang Purboyo Guritno selaku ketua bidang luar negeri di dalam kepengurusan GAPKI akan lebih tepat untuk melaksanakan tugas di RSPO. Saya telah mengenal lama Purboyo, bahkan ketika dia masih bertugas sebagai tenaga peneliti di Pusat Penelitan Kelapa Sawit Medan. Kami sudah sering bekerja sama dalam berbagai konferensi. Saya tahu latar belakang pendidikannya yang mencapai S -3 dan kemampuan bahasa Inggrisnya yang sangat baik akan sangat memudahkan melaksanakan tugas yang seperti saya hadapi selama ini.
Demikianlah yang terjadi pada November 2009, di Kuala Lumpur saya didampingi Purboyo Guritno dalam rapat RSPO. Rapat ini berlangsung dua hari dan sayang sekali di hari kedua Purboyo mengalami ganguan kesehatan sehingga saya kembali sendiri saja mewakili GAPKI di RSPO. Pihak MPOA dengan alternate-nya atau pendampingnya Chew Jit Seng yang sangat aktif dan sering mengantikan secara baik tugas Mamat Salleh. Tentu saja kemampuan Purboyo akan sangat menolong bagi GAPKI agar tugas-tugas menyuarakan aspirasi anggota GAPKI di RSPO dapat disalurkan secara baik.
Pada rapat pengurud RSPO tanggal 24-25 Februari 2010 di Nusa Dua, Bali, saya sudah sepakat dengan Purboyo untuk hadir bersama-sama sehingga makin banyak masalah yang dia bantu tangani. Ketika hari-H telah dekat, Purboyo memberi tahu dengan sangat menyesal bahwa tugasnya di perusahaan tidak dapat diwakilkan dan harus dihadirinya sendiri sehingga dengan berat hati Purboyo mengatakan tidak dapat hadir pada acara di Bali. Saya kemudian meminta pengurus GAPKI untuk menyediakan alternate dan di kirimlah Dr. Fahmudin Agus untuk mendampingi saya sebagai alternate dari alternate.
Sumber : Derom Bangun