Pada 1978 saya ke Philadelphia untuk menghadiri konferensi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Automatic control Se-Amerika. Pada waktu itu konferensi membahas perkembangan automatic yang baru. Saat itu ada perusahaan-perusahaan baru dalam teknologi pabrik, maka saya merasa perlu untuk menambah wawasan dengan jalan mengikuti konferensi tersebut.
Untuk terus menambah wawasan dan menyesuaikan diri dengan perkembangan baru yang ada, saya pun mengajak seorang teknisi dipabrik yang cukup berbakat walaupun Cuma lulusan STM, yakni C.Y.O Sorongan, untuk pergi ke Inggris mengunjungi pabrik turbin di Bedford. Saya bawa Sorongan untuk belajar di dua tempat, di Bedford dan Glasgow. Di Bedford dia belajar di Allen, sebuah pabrik turbin merek Allen KKK, sementara saya ke Luksemburg dan Jerman. Untuk urusan mesin Blackstone kami kekantor agennya di River Bank House, London. Dua tahun setelah kunjungan dengan Sorongan, saya pun membawa Ir. Pertahian Siregar dan samidi untuk pergi belajar ke Inggris. Dengan jalan inilah saya bisa membina tenaga-tenaga teknisi di lingkungan Socfindo.
Seperti sudah saya katakan sebelumnya, direksi PT. Socfin menaruh perhatian besar pada diri saya. Saya selalu mendapatkan izin untuk melakukan perjalanan ke mana pun asalkan demi kepentingan perusahaan. Posisi kepala bagian teknik sangat strategis bagi perkembangan perusahaan mengingat industri kelapa sawit dan karet membutuhkan dukungan teknologi yang tepat guna. Apa bila tidak mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, jelas perusahaan akan mengalami kerugian. Misalnya, bagaimana jadinya jika perusahaan tetap mengunakan mesin kempa hidrolik yang produksinya rendah, sementara mesin jenis terbaru seperti mesin ulir yang tertinggi produksinya sudah ditemukan. Tentusaja perusahaan selalu ingin yang terbaik.
Sumber : Derom Bangun