Lama-lama dia merasa bahwa usahanya maju. Ia menyewa rumah saya yang berukuran kecil di jalan Hasannuddin sebagai kantornya. Sementara saya masih tinggal di rumah dinas perusahaan di Jalan Tengku Daud. Ada emapat sampai lima orang yang bekerja untuknya. Investor perusahaannya datang dari Singapura. Usahannya makin meningkat pesat. Selain oleh Pertamina, barang dagangannya banyak digunakan oleh perusahaan kayu yang banyak beroperasi di Sumatera Utara.
Namun, entah kenapa, tiba-tiba berhenti bekerja dari sana. Kemudian dia datang kepada saya mengajak bergabung mendirikan usaha bersama. Saya katakan kepadanya bahwa saya tak memiliki waktu untuk bekerja di luar Socfindo. “Kalau modal, ada sedikit”, kata saya.
“Saya yang jalankan usahanya”, kata Pitono menyambar tawaran modal dari saya.
Untuk merealisasikan gagsan bisnis itu, dia mendatangkan seorang kenalannya, warga Malaysia. A.C. Wong. A.C. Wong adalah pemilik perusahaan pabrik kawat las di Malaysia, bernama Time Engineering. Belakangan pekerjaan ini go public dan berkembang semakin besar. Sekarang dia, setelah pensiun, menjadi Ketua Asosiasi Golf ASEAN.
Sumber : Derom Bangun