Jadi, saya laporkan bahwa untuk mengatasi keadaan darurat ini kami akan kerjakan sebisa mungkin sambil menunggu kedatangan Mohamad rauf, motir kepala dari bengkel induk.
Setelah makan siang, saya langsung kembali ke pabrik sambil memberi tahu istri bahwa ada masalah besar dipabrik. Jacobus berada dikamar mesin mengawasi para mekanik mencabut semua metalan yang berjumlah enam buah. Beberapa mekanik ini belum pernah bertemu langsung dengan saya. Maklum, saya baru beberpa hari saja bertugas disini. Mereka sudah puluhan tahun bekerja sebagai mekanik, tetapi terbatas pengalamannya pada perbaikan kerusakan di bagian pengolahan. Misalnya pipa saluran hidrolik bocor dan harus diganti packing-nya, atau ban tranmisi putus dan harus diganti. Semuanya pekerjaan yang sederhana dengan tingkat kerumitan yang rendah.
Pukul 20.00 montir kepala melapor bahwa cadangan metalan tidak ada di gudang, ini masalah gawat. Benar-benar gawat! Di seluruh Socfin, sampai ke Malaysia bahkan ke Afrika, hanya Aek Loba yang yang punya Bellis & Morcom. Tidak mungkin dicari sukucadangnya di tempat lain. Di toko-toko Medan pun tidak akan ada. Kalau dipesan, maka bengkel induk akan membuat metalan baru dan ini memakan waktu beberapa hari. Saya yakin, ada persediaan di gudang karena untuk mesin yang begitu penting fungsinya, pasti ada stok minimun yang tersimpan di gudang.Sulitnya, gudang ini besar dan tidak gampang mencari di rak yang mana setiap alat disimpan.
Sumber : Derom Bangun