Apa sebabnya Indonesia lemah dalam diplomasi? Setelah saya dalami, ternyata acap kali dalam rapat persiapan di Indonesia, anggota delegasi yang semestinya ikut rapat malah mewakilkan kepada bawahannya. Pada waktu keberangkatan, anggota delegasi itu malah berangkat. Benar bawahan yang ikut rapat persiapan akan melaporkan segala sesuatu kepada atasannya itu, tetapi alangkah baiknya jika dia sendiri yang datang dalam rapat persiapan itu. Setidaknya, sebagai atasan dia harus punya catatan yang akan disampaikan dengan argumentasi yang jelas.
Dari forum kerja sama IMT-GT itu pengusaha dan pemerintah dapat keuntungan. Selain itu, ada kesempatan mencari mitra kerja sama dengan pengusaha Malaysia dan Thailand. Saya dengan Imral Nasution dan Alamria Abas mengadakan mitra dengan perusahaan Malaysia. Karena kemitraan itu bergerak dalam bidang real estate, maka kami ajak juga seorang kawan, Riza Mutyara. Lalu kami dirikan sebuah perusahaan bersama Malaysia, bernama PT MND (MIEL Nusantara Development ; joint venture). Perusahaan ini membuka real estate di Medan, sampai sekarang real estate-nya berkembang dengan baik. Saya, Pak Imral dan Alamria dihitung sebagai pemegang saham. Belakangan kami mengundurkan diri karena kesibukan lain dan menjual saham itu.
Di samping itu, dengan perusahaan Jepang yang sudah berinvestasi di Pulau Pinang, kami membentuk sebuah perusahaan patungan, PT. Harmoni Nusantara Development. Dengan PT. Harmoni kami mendirikan pabrik elektronik di kawasan Medan (KIM) untuk pembutan komponen televisi dan komputer. Produksinya dikirim setiap hari dengan kargo udara ke Pulau Pinang.
Sumber : Derom Bangun