PERUNDINGAN SEGI TIGA INDONESIA-MALAYSIA-THAILAND
Pada tahun 1993, atas inisiasi Pemerintah Indonesia, Malaysia dan Thailand, dibentuklah kerja sama pertumbuhan di ketiga negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal yang berada dalam jangkauan segi tiga yang telah disepakati. Walaupun pada awalnya hanya beberpa provinsi yang masuk, akhirnya 14 provinsi di selatan thailand, delapan negara bagian di semenanjung Malaysia, dan 10 provinsi di Pulau Sumatera masuk kedalam segitiga itu. Forum Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT, Segi tiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand) mendorong peran serta sektor swasta untuk memainkan peran penting mempromosikan kerja sama ekonomi dalam IMT-GT.
Dalam kepengurusan awal itu saya ditunjuk sebagai ketua business council bagi delegasi Indonesia. Misi saya dan anggota delegasi Indonesia lainnya telah memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam setiap perundingan yang diadakan di IMT-GT. Setiap kebutuhan Indonesia yang meski diajukan ke forum menjadi tanggung jawab kami. Setelah pertemuan di Medan dan Sungai Kolok, Thailand Selatan, dilakukan pertemuan di Penang.
Menparpostel Joop Ave ikut delegasi Indonesia dalam IMT-GT, sementara itu ketua tim delegasi dipegang Menteri Koordinator Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) Hartarto. Ada cerita lucu mengenai nama jabatan menteri yang disandang oleh Hartarto. Dalam sebuah perbincangan ia mengatakan kepada saya tentang ketidak sesuaiannya pada nama “Prodis”. “Terdengar seperti nama pernyakit kudis saja”, kata dia setengah berkelakar. Anggota delegasi Indonesia terdiri dari Departemen Perindustrian, BKPM, Departemen Perdagangan, Departemen Pertanian, dan Departemen Pekerjaan Umum.
Sumber : Derom Bangun