Salam Sawit Indonesia,
Majalah SAWIT INDONESIA diundang khusus untuk menghadiri acara Palm Oil Trade and Seminar yang berlangsung di Kuala Lumpur, pada 12-13 Oktober. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini membahas isu perdagangan internasional seperti hambatan perdagangan, kampanye negatif NGO di Uni Eropa sampai kepada perkembangan industri sawit di Malaysia dan dunia.
Di hari pertama, kegiatan ini dibuka oleh Datuk Datu Nasrun Datu Mansur, Deputy Minister of Plantations Industries and Commodities. Dalam kata sambutannya, Datu Nasrun mengajak negara produsen minyak sawit bekerjasama dan membangun aliansi untuk menyelesaikan hambatan perdagangan di negara tujuan sawit seperti Uni Eropa dan Amerika Serikat. Aliansi ini sangatlah penting karena kesamaan masalah yang dihadapi negara produsen sawit yaitu pajak impor sawit, kebijakan pelabelan makanan, dan informasi yang bersifat menyesatkan. Dengan membangun aliansi bersama maka akan lebih mudah menangkal dan mengatasi masalah dalam perdagangan sawit internasional.
Seminar yang sudah diselenggarakan keenam kalinya di Malaysia ini menghadirkan 18 pembicara. Presentasi yang mereka bawakan sangatlah beragam isunya dan menyajikan beragam solusi. Seperti presentasi Dr.Kalyana Sundram dari Malaysian Palm Oil Council yang menunjukkan bahwa minyak sawit tidak berkorelasi langsung sebagai pemicu penyakit jantung. Kandungan lemak jenuh (saturated fats) di dalam minyak sawit bukanlah menjadi penyebab utama sakit jantung. Pasalnya, di Amerika Serikat seringkali muncul pandangan bahwa sawit punya kandungan lemak mengakibatkan serangan jantung.
Di hari kedua, peserta diskusi disajikan outlook industri sawit mulai dari permintaan sampai suplai minyak nabati termasuk sawit. Bahasan utama yaitu masalah harga minyak sawit dunia yang diperkirakan bergerak lamban sampai semester tahun depan. Kendati demikian, analis harga optimis harga menuju tren positif lantaran permintaan lebih tinggi tetapi suplai masih tersendat.
Di rubrik Sajian Utama, kami mengulas cara perusahaan sawit dalam menerapkan program sustainability di perkebunan sawit. Kami harapkan program yang mereka jalankan dapat menjadi acuan bagi perusahaan sawit lain untuk memperbaiki tata kelola perkebunan sawitnya.
Pembaca, kami harapkan edisi ini dapat mengisi kebutuhan informasi mengenai perkembangan terkini industri kelapa sawit. Selamat membaca.