NUSA DUA, SAWIT INDONESIA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) akan meluncurkan skema pembiayaan peremajaan kelapa sawit kepada petani swadaya pada Mei 2016. Skema ini membantu peningkatan kesejahteraan petani dan produktivitas sawit.
Franky Oesman Widjaja, Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan menjelaskan bahwa program pembiayaan inovasi (innovative financing) yang diinisiasi Kadin akan membantu pendanaan bagi kegiatan peremajaan petani. Program ini bertujuan pula meningkatkan produktivitas CPO petani dari yang sekarang ini 2 ton/ha/tahun menjadi 5 ton/ha/tahun.
Untuk mendapatkan pendanaan, petani swadaya bisa bermitra dengan perusahaan sawit sebagai pihak penjamin (inti). Franky mengusulkan program ini dapat memperoleh bantuan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga rendah.
“Kami sudah berbicara dengan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan juga Kementerian Keuangan mengenai program ini” ujarnya dalam ICOPE-5 di Nusa Dua, Rabu (16/3).
Selama masa peremajaan, kata Franky, petani akan menerima biaya tanggungan hidup sebesar Rp 500 ribu per bulan selama empat tahun sampai tanaman menghasilkan.
Program ini akan melibatkan satu juta petani swadaya dengan luas lahan mencapai 2 juta hektar. “Program ini akan diluncurkan pada Mei 2016 dengan dukungan pemerintah pusat,”ujarnya.
Rosan Roeslani, Ketua Umum Kadin Indonesia, menyebutkan bahwa kepengurusan Kadin Indonesia saat ini sangat mendukung kelapa sawit sebagai komoditas strategis. Industri mampu menciptakan pengentasan kemiskinan bagi petani di pedesaan.
(Qayuum Amri)