Manggala Agni melatih 200 personil Brimob POLRI pada Pelatihan Penanggulangan dan Olah Tempat Kejadian Perkara Kebakaran Hutan dan Lahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok dan Pusat Latihan POLRI, Cikeas, Jawa Barat (25-29/10/2021)
Manggala Agni yang terlibat menjadi instruktur sebanyak 10 anggota Manggala Agni dari Sumatera Selatan, BPPIKHL Wilayah Sumatera. Perwakilan dari Direktorat PKHL yang hadir pada kegiatan pelatihan ini yaitu Kepala Seksi Pemadaman dan Penanganan Pasca Kebakaran, dan Kepala Seksi Tenaga Pengendalian Karhutla.
Pelatihan dilaksanakan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan penanggulangan karhutla kepada personil Brimob ketika melaksanakan tugas BKO ketika terjadi karhutla dalam rangka Operasi Aman Nusa II. Ini juga menjadi bentuk sinergitas para pihak dalam upaya pengendalian karhutla.
Kepala Seksi Pemadaman dan Penangaman Pasca Kebakaran, Direktorat PKHL, Astan P. Manurung menyampaikan bahwa pelatihan yang dilaksanakan selama empat hari ini dilaksanakan dengan materi teori dan praktek langsung dilapangan.
“Pelatihan yang diberikan seperti peningkatan kemampuan dalam pencegahan, pemadaman karhutla serta tindakan pasca pemadaman agar para petugas lebih tanggap dalam penanggulangan karhutla di lapangan,” jelas Astan.
Astan menyebutkan dalam pelatihan ini disampaikan teori pencegahan dengan pola deteksi dini dan monitoring pengelolaan ekosistem gambut, pengendalian titik api atau hotspot yang muncul, serta penegakan hukum bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan sebagai upaya terakhir dalam pengendalian karhutla.
Sementara itu, Kepala Seksi Tenaga Pengendalian Karhutla, Direktorat PKHL, Catur Jaka menyampaikan bahwa Manggala Agni dalam pelatihan ini memberikan materi teori pengendalian karhutla mulai dari dasar pengenalan api seperti segitiga api, teknik pencegahan memadamkan api, rencana aksi dan menjelaskan juga solusi pembukaan lahan tanpa bakar.
“Praktik lapangan yang dilakukan yakni mulai dari pemetaan lahan rawan karhutla, pemetaan sumber air terdekat dan kemudian melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi larangan karhutla kepada masyarakat, dan yang terakhir praktik pemadaman karhutla” ujar catur.
“Kami mengharapkan anggota Brimob yang mengikuti pelatihan, sungguh-sungguh memahami materi dan kompetensi yang diberikan sehingga ilmu yang diterima dapat diimplementasikan dengan baik dalam pelaksanaan tugas pengendalian karhutla ketika BKO,” pungkas Catur.
Sumber: sipongi.menlhk.go.id