PT Nufarm Indonesia memperkenalkan zat pengatur tumbuh bernama PalMega. Produk ini memberikan multimanfaat bagi peningkatan rendemen serta produktivitas sawit.
Arah industri sawit yang menuju peningkatan produktivitas membutuhkan dukungan teknologi dan inovasi terbaik. PT Nufarm Indonesia memperkenalkan PalMega yaitu zat pengatur tumbuh yang membantu penundaan kerontokan buah sawit. Pengenalan dan launching produk ini berlangsung pada akhir September di Jakarta. Kegiatan ini dikemas dalam seminar dengan tema Peningkatan Rendemen Minyak Sawit (OER) Menggunakan Teknlogi Terbaru PalMega yang terbagi dua sesi.
Dalam sesi pertama, Moses Christopher selaku Principal Field R&D Scientist Valent BioSciences Corporation menjelaskan manfaat dan kegunaan PalMega. Zat Pengatur Tumbuh di dalam PalMega adalah senyawa bio kimia dalam bentuk hormon pada tanaman yang bersifat alamiah.
Moses menjelaskan bahwa bahan aktif di dalam PalMega adalah Aviglisin (AVG). Kandungan inilah yang berfungsi menghambat produksi etilen (hormon pematangan buah) . Hormon etilen menjadi pemicu utama kerontokan (abasisi) buah dari tandan kelapa sawit. Apabila hormon etilen dapat dihambat, maka kerontokan buah dapat ditunda.
PalMega dikembangkan oleh Valent BioSciences Corporation. Perusahaan ini menjadi market leader dalam produk biorasional dalam kurun waktu 50 tahun. Sebelum di kelapa sawit, aplikasi produk PalMega telah teruji di tanaman lain. “Di Malaysia, PalMega sudah diperkenalkan terlebih dulu. Dan mendapatkan apresiasi positif dari pelaku industri di sana,” ujar Moses. Sejatinya, jika saja kegiatan pemanenan bisa ditunda beberapa hari, maka akan berdampak pada kandungan minyak (Oil Extration Rate/OER) lebih tinggi. Maka itu tutur Moses, perlu ada produk yang mampu menahan proses absisi sehingga buah akan tetap melekat pada tandan kelapa sawit. Hasilnya rotasi panen bisa ditunda sedikit dan panen bisa dilakukan disaat buah sudah matang.
Ada tiga manfaat yang diberikan PalMega kepada industri perkebunan sawit. Pertama, PalMega membantu meningkatkan nilai rendemen minyak, studi awal telah menunjukan peningkatan total hasil minyak sebesar 11%. Angka ini mencerminkan peningkatan dari rasio minyak terhadap tandan. Kedua, PalMega membantu meningkatkan bobot TBS, pada pengujian pendahuluan bobot tandan total mampu meningkat 7-8 %. Bagi pekebun, buah brondol sangat penting karena berasal dari buah matang dengan kandungan rendemen minyak tinggi. Walaupun demikian, buah brondol dalam jumlah besar perlu waktu untuk pengumpulan yang berdampak kepada penundaan siklus panen dan manajemen panen. Disinilah manfaat ketiga dari PalMega untuk memperlambat laju kerontokan buah hingga 50-75% dibanding kontrol tanpa perlakuan.
PalMega juga telah di kaji oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Penelitian berlangsung dari Mei-Juni 2017 di Kebun Percobaan Sei Pancur , Tanjung Morawa, Sumatera Utara, pada tanaman TT
2012, pada varietas Simalungun.
Eko Noviandi Ginting, Peneliti PPKS, menjelaskan hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan PalMega secara signifikan dapat mengurangi jumlah berondolan yang lepas dari tandan. Tandan dengan perlakuan PalMega memiliki berat tandan yang lebih tinggi dibandingkan kontrol.Selain itu, Perlakuan PalMega juga memiliki rata-rata rendemen minyak pabrik (OER) yang lebih tinggi dibandingkan kontrol.
Ujicoba manfaat PalMega juga dilakukan di Eshan Agro Sentosa (EAS) Plantation Group dari Agustus sampai September 2017. Hasil pengujian menunjukkan peningkatan BJR (TBS+brondolan) 12,5% Menaikkan rendemen (OER) sebesar 9,28%. Menurunkan jumlah brondolan jatuh, masing-masing 50.5% dan 54% (dari 17.78 brondolan menjadi 8.97 brondolan. Selain itu Ir Sudar’ain Sembiring dari Tunas Baru Lampung berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan memaparkan hal yang senada yaitu peningkatan bobot BJR total sebesar 8,9% dan penurunan jumlah brondolan rata-rata sebesar 8,9% pada tanaman yang di beri perlakuan PalMega.