• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Thursday, 30 March 2023
Trending
  • Ekonomi Digital Kian Mengalami Perkembangan yang Pesat
  • PIS Turut Dampingi KNKT dan KLHK, Dukung Investigasi dan Mitigasi Kapal MT Kristin
  • Tinjau Pasar Tramo, Presiden Cek Harga Kebutuhan Pokok
  • Pemenuhan Kebutuhan Listrik Masyarakat Pedalaman
  • Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu Menggelar Bazar UMKM di Sejumlah Wilayah
  • Komisi VII DPR RI menerima Kedutaan Besar Amerika Serikat Bahas Energi Baru dan Energi Terbarukan
  • Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan
  • Genome Editing Memiliki Potensi Besar Dalam Ketahanan Pangan
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Manager Profesional Yang Berintegritas Sebagai Penyelamat Perusahaan Sawit
Artikel

Manager Profesional Yang Berintegritas Sebagai Penyelamat Perusahaan Sawit

By RedaksiSeptember 8, 20146 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Latar Belakang, Tulisan ini kami sajikan dilatarbelakangi dengan banyaknya kejadian yang berhubungan dengan rendahnya integritas karyawan, mulai dari level manager hingga karyawan harian lapangan. Integritas yang dimaksud adalah kejujuran dan kepedulian karyawan terhadap besar kecilnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiayai berbagai macam item biaya. Ada sebuah pilihan yang kerapkali harus kita pilih  antara memilih karyawan yang cakap di bidangnya (profesional) namun tidak memiliki integritas dalam hal ini kejujurannya rendah, atau memiliki karyawan yang tidak cakap dibidangnya (tidak profesional), namun memiliki kejujuran yang tinggi atau tidak diragukan lagi kejujurannya. 

Harapan kita tentu menginginkan karyawan yang profesional dan memiliki kejujuran yang tinggi. Tentu saja untuk mencapai itu kita bisa dapatkan berbagai macam pelatihan diadakan serta berbagai macam seleksi masuk karyawan dilakukan, yang pada akhirnya ingin mendapatkan seorang yang memiliki kemampuan terbaik dibidangnya dan memiliki kejujuran serta kepedulian untuk memajukan perusahaan.

Salah satu jenis pekerjaan yang terdapat di perkebunan kelapa sawit adalah kegiatan panen  atau potong buah. Kegiatan potong buah merupakan jenis pekerjaan yang sangat penting dan sangat menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit, sehingga pengelolaan dalam melaksanakan kegiatan potong buah harus dilakukan secara detil dan professional. 

Dengan kata lain kita harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya kerugian dan faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung peningkatan produktivitas potong buah, dengan mengetahui kedua hal tersebut maka kita dapat menyusun berbagai macam rencana, agar produktivitas semakin meningkat dan dengan diikuti penurunan tingkat losses ( kerugian) yang terjadi.

Tujuan dari penulisan ini adalah melakukan analisa terhadap pelaksanaan potong buah yang dilakukan pada salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit  selanjutnya dilakukan evaluasi kelebihan dan kekurangan terhadap pelaksanaan potong buah yang terjadi,

Baca juga :   Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

2. Tahapan Pekerjaan Panen (Potong Buah)

Pekerjaan potong buah (panen) merupakan rangkaian kegiatan yang satu sama lain saling terkait. Adapun tahapan pekerjaan panen meliputi :

a. Perhitungan kebutuhan tenaga panen

b. Penyusunan seksi panen ( kavel panen )

c. Taksasi panen

d. Pelaksanaan panen

e. Pengangkutan buah ke PKS

f. Pelaporan administrasi panen

2.a   Perhitungan kebutuhan tenaga panen

Kebutuhan  tenaga panen yang tercukupi sangat menentukan terhadap keberhasilan pencapaian target produksi yang telah ditetapkan. Parameter keberhasilan tidak hanya  berdasarkan penilaian target produksi namun juga diukur berdasarkan kualitas panen serta biaya panen yang telah digunakan, apakah biaya panen termasuk efisien atau non efisien. Kemampuan melakukan analisa biaya harus dimiliki oleh setiap planters, mulai dari level estate manager hingga level asisten (kepala afdeling ). Guna memenuhi kebutuhan tenaga panen perlu dilakukan perhitungan yang cermat dan detil. Kebutuhan tenaga panen harus mempertimbangkan kondisi normal dan kondisi peak season (panen puncak). Ketepatan dalam memperhitungkan kebutuhan tenaga kerja ditentukan oleh beberapa kelengkapan data  yaitu :

1.Data luasan  tanaman menghasilkan

2.Umur tanaman menghasilkan

3.Homogenitas tanaman (perbandingan pokok utama  dan pokok sisip)

4.Jumlah pokok/ Ha SPH di blok

Pada umumnya perbandingan jumlah tenaga panen dengan luasan lahan adalah 0,08 Hk/Ha atau 0,06 Hk/Ha, sehingga ketepatan data luasan lahan tanaman menghasilkan (TM)  sangatlah penting sebagai dasar penetapan jumlah tenaga kerja panen yang dibutuhkan. Dalam kondisi normal, perusahaan bisa  menetapkan  norma tenaga kerja panen 1:15, namun dalam kondisi peak season norma tersebut dapat diubah berdasarkan atas kerapatan panen yang terjadi. Antisipasi menghadapi peak season sudah harus kita lakukan minimal 1-2 bulan sebelumnya, dengan persiapan yang lebih matang. Begitu pula sebaliknya jika terjadi kondisi buah trek ( buah sangat sedikit ) maka kita sudah dapat mengantisipasi, antara lain dengan cara mempekerjakan sebagian tenaga panen untuk melakukan pekerjaan tunas periodik. Adapun yang terjadi di perusahaan tersebut adalah keterlambatan antisipasi  menghadapi peak season, kerapatan buah sangat tinggi. Kondisi ini berakibat kepada permasalahan yang saling berkaitan satu sama lain antara lain jumlah tenaga kerja tidak mencukupi sehingga  rotasi potong buah meningkat terjadi buah over ripe, brondolan meningkat baik yang segar maupun brondolan busuk. Out put pemanen juga semakin rendah karena mereka harus mengutip brondolan yang ada di piringan, sehingga kecepatan pemanen dalam memanen semakin lambat, bahkan kualitas panen juga mengalami penurunan dengan banyak ditemukan  brondolan yang tidak dikutip oleh pemanen di piringan. Brondolan busuk meningkat karena teknik pengangkutan TBS tidak bersamaan dengan pengangkutan brondolan, akibatnya banyak terdapat brondolan yang telah dikutip di TPH dan dimasukkan kedalam karung tidak terangkut akibatnya banyak brondolan busuk yang terdapat dikarung dan tidak layak untuk dikirimkan ke PKS karena akan meningkatkan Freea Fatty Acid (FFA). Peningkatan FFA akan menurunkan harga jual CPO sehingga keuntungan perusahaan menjadi berkurang.

Baca juga :   Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

Umur tanaman juga berpengaruh terhadap jumlah tenaga yang dibutuhkan, hal ini berkaitan dengan berat janjang rata-rata buah (BJR), semakin tua umur tanaman, umumnya BJR semakin tinggi, sehingga kemampuan pemanen mencapai  basis semakin mudah, namun untuk tanaman yang memiliki BJR rendah atau kecil umumnya kemampuan pemanen untuk mencapai basis semakin sulit, namun cover luasan panen yang dicapai semakin luas, sehingga kebutuhan pemanen juga tidak sebesar dibandingkan kebutuhan tenaga panen pada tanaman yang tahun tanamnya tua.

Baca juga :   Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

Homogenitas tanaman (keseragaman umur tanaman) juga sangat berpengaruh terhadap perhitungan kebutuhan tenaga panen, semakin homogen maka perhitungan jumlah tenaga panen tidak akan mengalami deviasi (penyimpangan) yang besar. Namun sebaliknya jika terdapat heterogenitas umur tanaman yang sangat besar, maka akan berpengaruh terhadap perhitungan jumlah tenaga panen.

Perbandingan pokok/ha, satuan pokok hektar (sph) di sebuah lahan akan dapat menentukan potensi buah yang terdapat di lahan tersebut, sehingga semakin sesuai dengan standar baku sph (136-143)/ ha, maka semakin mudah memperhitungkan kebutuhan tenaga  panen. Apabila jumlah rata-rata sph di bawah standar, tentu saja kebutuhan tenaga panen tidak sebanyak dengan tenaga panen pada wilayah yang memiliki sph standar.

2.b. Penyusunan Seksi Panen ( Kavel panen)

Ketepatan penyusunan seksi panen merupakan faktor terpenting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan panen. Pembagian seksi panen harus mempertimbangkan luasan lahan yang ada, sehingga rotasi panen dapat dipertahankan selalu dalam kondisi yang normal yaitu 7-9 hari dengan harapan TBS yang dipanen dan dikirim ke PKS adalah TBS yang segar. Penyusunan seksi panen juga harus mempertimbangkan jarak lokasi panen dengan lokasi perumahan karyawan panen, sehingga guna memberikan kenyaman dalam bekerja bagi pemanen, biasanya khusus hari sabtu, penetapan seksi panen dihari sabtu disesuaikan dengan lokasi yang terdekat dengan perumahan karyawan, hal ini dimaksudkan agar mereka dapat selesai lebih cepat dan esok hari minggu mereka dapat memanfaatkan waktu istirahat secara tenang dan optimal, sehingga ketika hari senin mereka akan lebih bersemangat lagi dalam bekerja.

(Bersambung ke bagian II)

 

 

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

15 hours ago Berita Terbaru

Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

1 day ago Berita Terbaru

BPDPKS Dukung Harga Acuan CPO

2 days ago Berita Terbaru

Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

3 days ago Berita Terbaru

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

6 days ago Berita Terbaru

BPDPKS dan Majalah Sawit Indonesia Promosikan Sawit Sehat Kepada 145 UKMK Solo

1 week ago Berita Terbaru

CPOPC Bersama Perusahaan Indonesia Dan Malaysia Bantu Petani Sawit Honduras

1 week ago Berita Terbaru

APKASINDO : Tuduhan Pepsico dan Campina, Lukai Petani Sawit

2 weeks ago Berita Terbaru

Apresiasi IOPC 2022, Erick Thohir: Sawit Solusi Bagi Krisis Pangan dan Energi

2 weeks ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Majalah Sawit Indonesia Edisi 136

Edisi Terbaru 1 month ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 1 week ago1 Min Read
Latest Post

Ekonomi Digital Kian Mengalami Perkembangan yang Pesat

10 hours ago

PIS Turut Dampingi KNKT dan KLHK, Dukung Investigasi dan Mitigasi Kapal MT Kristin

11 hours ago

Tinjau Pasar Tramo, Presiden Cek Harga Kebutuhan Pokok

11 hours ago

Pemenuhan Kebutuhan Listrik Masyarakat Pedalaman

12 hours ago

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu Menggelar Bazar UMKM di Sejumlah Wilayah

14 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version