• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Rabu, 1 Februari 2023
Trending
  • Kinerja Satpam Lindungi Aset Negara
  • Mandatori Biodiesel B35, Ketahanan dan Kemandirian Energi
  • Menjadikan Indonesia Barometer Sawit Dunia
  • Pupuk Indonesia Siapkan 16.770 Ton Pupuk Subsidi Untuk Banten
  • Peran Penting Pekebun Sawit untuk Keberlanjutan Kelapa Sawit Indonesia
  • Perusahaan yang Memiliki Izin Memanfaatkan Hasil Hutan yang Wajib Bayar DR dan PSDH
  • ID FOOD, Menargetkan Pendapatan di Tahun 2023 Sebesar Rp.17 Triliun
  • Aprobi Jamin Pasokan Biodiesel Untuk Mandatori B35
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Maksimalkan Kerja Sama Negara-Negara Berkembang, Kemenko Marves Bentuk Gugus Tugas Nasional
Berita Terbaru

Maksimalkan Kerja Sama Negara-Negara Berkembang, Kemenko Marves Bentuk Gugus Tugas Nasional

By Redaksi SI1 bulan ago3 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Maksimalkan Kerja Sama Negara Negara Berkembang Kemenko Marves Bentuk Gugus Tugas Nasional
Maksimalkan Kerja Sama Negara Negara Berkembang Kemenko Marves Bentuk Gugus Tugas Nasional
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Jakarta, Sawit Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama dengan Kementerian/Lembaga terkait melakukan pembahasan skema pembentukan gugus tugas nasional emerging economies coorperation (Senin, 19-12-2022).

“Pertemuan kali ini untuk memperoleh penjelasan para narasumber tentang berbagai potensi kerja sama yang dapat dikembangkan dengan negara-negara berkembang dari Afrika, Amerika Selatan, dan Timur Tengah,” jelas Plt. Asisten Deputi (Asdep) Keamanan dan Ketahanan Maritim Kemenko Marves, Nurhayadi.

Sebelumnya pada rangkaian side event KTT G20 lalu, Menko Marves, Luhut B. Pandjaitan telah memimpin penyelenggaraan Special Ministrial-CEOs meeting. Menko Luhut menyampaikan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kerja sama saling menguntungkan di antara negara-negara berkembang.

“Sebagai tindak lanjut, Pak Menko arahkan segera bentuk gugus tugas nasional yang bekerja sama dengan AUDA-NEPAD untuk identifikasi berbagai proyek atau program prioritas,” kata Nurhayadi.

“Kita juga segera susun rencana aksi yang akan disampaikan pada rangkaian KTT Juni atau September 2023 nanti,” ucapnya.

Baca juga :   Pacu Produksi Tanaman Pangan 2023

Terkait hal tersebut, Direktur Amerika II Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Darianto Harsono menyampaikan bahwa rencana kerja sama yang awalnya ditujukan untuk negara-negara Afrika tersebut kini meluas, melibatkan negara-negara berkembang di selatan dunia, termasuk negara Timur-Tengah dan Amerika Selatan.

“Kami terus berkoordinasi dengan perwakilan RI di Kawasan Amerika Selatan dan Karibia, identifikasi awal, terdapat 27 potensi kerja sama ekonomi dengan estimasi nilai lebih dari USD 1,1 triliun,” ungkap Direktur Darianto.

Ditambahkan olehnya bahwa kerja sama dengan dua negara besar di Amerika Latin, seperti Brazil dan Argentina memiliki potensi besar dalam konteks emerging country dan kerja sama selatan-selatan ini.

Pada kesempatan tersebut, perwakilan dari Direktorat Afrika, Kemenlu menyampaikan gambaran umum potensi kerja sama yang dapat dilakukan di Wilayah Afrika Sub-Sahara serta negara potensial yang dapat dijadikan ‘hub’ kerja sama dagang dan investasi.

Saat ini pendekatan kerja sama pembangunan jalan di Sudan Selatan melalui counter-trade atau imbal dagang minyak sebesar 15.000 barel/hari selama 7-10 tahun.

Baca juga :   Kembangkan Ekonomi Umat dan Majukan UMKM, Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Produk-Produk Indonesia.

“Potensi besar ada pada investasi perkebunan kelapa sawit dengan contract farming. Investasi ini akan mempromosikan citra positif sawit yang dapat meminimalisasi ‘perlakuan tidak adil’ terhadap sawit Indonesia. Sawit (ini) juga membantu menjaga kestabilan negara-negara Afrika karena dapat membuka lapangan pekerjaan dan lahan sehingga bernilai ekonomi,” jelas perwakilan Direktorat Afrika Kemenlu.

Melalui kontrak farming tersebut, kita akan dorong penggunaan bibit, teknologi, dan pupuk Indonesia, ke depannya perkebunan sawit di Afrika akan menjual sawitnya ke perusahaan sawit Indonesia.

Terkait dengan identifikasi potensi kerja sama dengan negara-negara Afrika, Timur-Tengah, dan Amerika Selatan, Kepala Biro Komunikasi, Andreas Dipi Patria menyampaikan bahwa kerja sama Selatan-Selatan ini memiliki banyak potensi yang dapat membuka peluang kerja sama ekonomi baru serta meningkatkan kepemimpinan Indonesia di tingkat global.

“Kita perlu identifikasi kerja sama riil yang sudah berjalan sebagai pintu masuk untuk menilai sektor lain yang berpotensi. Saat ini hal utama yang perlu dilakukan adalah memperkuat kelembagaan untuk antisipasi tantangan yang mungkin muncul dan solusi terbaiknya,” usul Karo Andreas.

Baca juga :   Operasi Pasar Stabilkan Harga dan Pengendalian Inflansi Aceh

Direktur Amerika I Kemenlu, Iwan Freddy Hari Susanto menyampaikan pentingnya mencermati kemampuan serta kondisi internal dan eksternal Indonesia dengan kebutuhan riil negara-negara yang ditargetkan untuk membangun kerja sama.

“Negara-negara berkembang memiliki kedekatan dengan Indonesia dengan semangat KTT Non-Blok di 1955. Rasa kedekatan ini kita manfaatkan untuk mengembangkan kerja sama saling menguntungkan. Kita juga perlu menunjukkan ‘good will’ Indonesia untuk membantu negara lain berkembang lainnya,” pungkas Plt. Asdep Nurhayadi.

Sumber: maritim.go.id

Related posts:

  1. Pemerintah Tetapkan Tarif Bea Keluar Terbaru Untuk 24 Produk Sawit
  2. Presiden Jokowi: Mentan Jangan Lagi Hanya Ngurusin Padi
  3. BPDP-KS Siapkan Opsi Percepatan PSR
  4. Hexindo Tebar Dividen AS$0.083902 per saham
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Kinerja Satpam Lindungi Aset Negara

7 menit ago Berita Terbaru

Mandatori Biodiesel B35, Ketahanan dan Kemandirian Energi

1 jam ago Berita Terbaru

Pupuk Indonesia Siapkan 16.770 Ton Pupuk Subsidi Untuk Banten

3 jam ago Berita Terbaru

Peran Penting Pekebun Sawit untuk Keberlanjutan Kelapa Sawit Indonesia

4 jam ago Berita Terbaru

Perusahaan yang Memiliki Izin Memanfaatkan Hasil Hutan yang Wajib Bayar DR dan PSDH

5 jam ago Berita Terbaru

ID FOOD, Menargetkan Pendapatan di Tahun 2023 Sebesar Rp.17 Triliun

5 jam ago Berita Terbaru

Aprobi Jamin Pasokan Biodiesel Untuk Mandatori B35

7 jam ago Berita Terbaru

Menko Airlangga Tegaskan Mandatori B35 Tidak Ganggu Pasokan Minyak Goreng

8 jam ago Berita Terbaru

Waspadai Inflasi dan Kenaikan Harga

21 jam ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia, Edisi 135

Redaksi SI2 hari ago1 Min Read
Event
Event

Talkshow Sawit Indonesia Award 2022

Redaksi2 bulan ago1 Min Read
Latest Post

Kinerja Satpam Lindungi Aset Negara

7 menit ago

Mandatori Biodiesel B35, Ketahanan dan Kemandirian Energi

1 jam ago

Menjadikan Indonesia Barometer Sawit Dunia

2 jam ago

Pupuk Indonesia Siapkan 16.770 Ton Pupuk Subsidi Untuk Banten

3 jam ago

Peran Penting Pekebun Sawit untuk Keberlanjutan Kelapa Sawit Indonesia

4 jam ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version