Berharap Industri Sawit Kembali Normal
Salam Sawit Indonesia,
Industri sawit kembali bernapas lega. Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut larangan ekspor sawit dan minyak goreng serta bahan bakunya membawa dampak positif. Memang, kebijakan ini butuh waktu. Ada aturan teknis yang harus disiapkan. Tetapi suasana kebatinan dan dampak psikologis sangat terasa. Semua pelaku industr isawit punya optimis mesama. Yaitu kelapa sawit akan kembali berkontribusi bagi negara.
Keputusan Presiden Jokowi setelah memperhatikan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta mempertimbangkan para tenaga kerja dan petani di industri sawit. “Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga kerja di industri sawit, baik petani, pekerja, dan juga tenaga pendukung lainnya,” ujar Jokowi.
Di rubrik Sajian Utama, kami mengulas peranan Instiper Yogyakarta yang berdiri pada 10 Desember 1958 dengan tujuan mendidik mahasiswa dan mencetak lulusan di bidang perkebunan dan perhutanan. INSTIPER Yogyakarta menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia yang memiliki kompetensi khusus di bidang kelapa sawit. Sejarah panjang dan konsistensi INSTIPER untuk tetap fokus pada kompetensi di bidang perkebunan dan perhutanan, menjadikan kampus ini menjadi sebuah perguruan tinggi yang dikenal dan dipercaya oleh berbagai perusahaan perkebunan dan kehutanan.
Rektor INSTIPER Yogyakarta, Dr. Ir. Harsawardana, M.Eng., menyampaikan “Bukan rahasia lagi, jika kita akan sangat mudah menemukan alumni INSTIPER jika kita masuk di perusahaan perkebunan kelapa sawit. Hal ini dikarenakan alumni kami telah tersebar di hampir seluruh perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Alumni kami juga telah mengisi berbagai posisi di berbagai perusahaan perkebunan kelapa sawit”.
Lalu apa keunggulan dari INSTIPER Yogyakarta? Kerjasama dan kepercayaan dari berbagai perusahaan kelapa sawit merupakan salah satu keunggulan INSTIPER. Sejak awal mendirikan minat studi khusus kelapa sawit, INSTIPER telah melibatkan perusahaan dalam menyusun kurikulum. Kurikulum yang disusun bersama dengan pengguna lulusan, telah menjawab kebutuhan dunia usaha dan dunia industri melalui teori dan praktik yang dipelajari.
Di Rubrik Hot Issue, kami memotret Aksi Keprihatinan Petani Kelapa Sawit Indonesia pada 17 Mei 2022. Ada 250 petani sawit datang ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah. Tujuan aksi keprihatinan menyikapi dampak Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO yang berdampak langsung kepada anjloknya harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit di seluruh Indonesia, terkhusus sentra perkebunan kelapa sawit.
Dua hari setelah aksi, petani bersyukur respon cepat pemerintah. Ekspor sawit kembali dibuka oleh Presiden Jokowi. Ada harapan dari petani agar hasil panen terserap dan mendapatkan harga sesuai aturan.
Pembaca kami ucapkan terimakasih atas dukungan dan perhatian yang diberikan kepada Majalah Sawit Indonesia. Taklupa kami haturkan Selamat IdulFitri semoga tahun ini menjadikan kita semua lebih baik lagi. Tabik.