Peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) membuat inovasi pengolahan limbah batang sawit sebagai produk furnitur. Membidik pasar furnitur di Eropa.
Pelaku pekebun sawit tidak bisa menilai sebelah mata batang sawit dari kegiatan replanting. Riset Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) menunjukkan limbah batang sawit punya potensi dijadikan produk furnitur bernilai tinggi. Inovasi ini berkat dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) yang mengalokasikan dana sebesar Rp 3,5 miliar.
Awalnya, PPKS mengajukan penelitian tersebut kepada BPDPKS. Setelah melewati proses seleksi, riset ini menjadi salah satu penelitian terbaik yang memperhatikan prinsip keberlanjutan. Manfaat lainnya adalah penelitian memanfaatkan sumber daya alam yang sudah tidak terpakai dan diolah menjadi barang bernilai ekonomis.
“Furnitur dibuat untuk memanfaatkan hasil replanting. Produk ini memakai sumber daya alam sehingga penelitian memperhatikan yang namanya keberlanjutan dan lingkungan. Penggunaan batang sawit juga memperkecil potensi berkembangnya hama kumbang kelapa (oryctes rhinoceros) yang mengganggu tanaman sawit,“ kata Atika Afriani,
Engneering dan Environment Research PPKS ketika ditemui Sawit Indonesia dalam acara Pekan Riset BPDPKS di Bogor, pada awal Desember 2016.
(Ulasan lengkap silakan baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi 15 Januari 2016 – 15 Februari 2017)