• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Friday, 2 June 2023
Trending
  • Ancam Kedaulatan Indonesia, Apkasindo Bakalan Gugat Uni Eropa
  • Miris, Harga TBS Anjlok, Kebun Petani Terlantar Tanpa Pemupukan
  • Harga TBS Ambruk, Apkasindo Usulkan Penundaan Pungutan CPO Kepada Ketua Satgas Sawit
  • Imbas EUDR, Indonesia Tunda Perjanjian Dagang Dengan Uni Eropa
  • Bupati Luwu Utara Panen Perdana PSR Seluas 2.850 Ha
  • Kabar Buruk, Harga CPO KPBN Turun Menjadi Rp 9.924/kg
  • Program FoLU Net Sink 2030 Merupakan Upaya Indonesia Mencapai Tingkat Emisi yang Rendah
  • BPDPKS Promosi UKMK Sawit dalam Sosialisasi Program Layanan UMKM Kemenkeu Satu
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Larangan Biofuel Sawit Hambat Pencapaian SDG’s
Sosok

Larangan Biofuel Sawit Hambat Pencapaian SDG’s

By Redaksi SIJuly 1, 20212 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
2
2
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Butuh waktu panjang untuk memperjuangkan komoditas unggulan nasional kelapa sawit. Langkah ini tetap dilakukan pemerintah melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia Kerajaan Belgia.

Komitmen ini disampaikan Dr. Andri Hadi, S.H, LL.M, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belgia dalam webinar bertema “Palm O’Corner – Sawit Sebagai Tambang Energi Berkelanjutan” pada Sabtu (29 Mei 2021).

Dikatakan Andri, pihaknya berjuang bersama-sama dengan yang lain agar sawit Indonesia dapat pengakuan yang baik. Seperti diketahui berbagai regulasi dikeluarkan UE yang tak lain untuk “mengganjal” minyak sawit Indonesia.

“Kenapa Uni Eropa mampu meregulasi pasar global? Hal itu, bertujuan menentukan strategi perdagangan menjadi blok 27 negara karena potensi pasar yang cukup besar. Hampir 516 juta populasi, GDP terbesar kedua di dunia dengan pendapatan perkapita sekitar 49.000,” ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya negara-negara tersebut sebagai importir barang dan jasa terbesar di dunia. “Jadi wajar mereka (Uni Eropa) memiliki kemampuan regulasi yang memadai untuk menekan sesuai kemauannya. negara-negara di UE mengikuti standar regulasinya karena menerapkan global norm setting menjadi global regulatory power. Jadi masuknya sawit, ikan dan barang (produk lain) dari Indonesia harus mengikuti regulasi yang ada,” kata pria yang mengenakan kacamata ini.

Kampanye negatif sawit yang kerap digaungkan pihak UE bukan tanpa tujuan.  Berbagai upaya dilakukan pihak UE, bahkan pada tahun lalu, UE merencanakan Climate Neutral yang akan dicapai 2050 yang disebut European Green.

“Jadi mereka menginginkan keseimbangan tingkat emisi serapan karbon dan emisi rumah kaca menjadi 0%. Karbon yang dihasilkan dan yang diserap untuk lingkungan yang semakin baik. Oleh karena itu untuk mengikat negara-negara UE secara hukum ambisi European Green Deal  dituangkan dalam Climate Neutral yang saat ini dalam proses finalisasi. Dan, regulasi turunannya ada 26 kebijakan untuk mewujudkan Green Polution yang akan menjadi life style di UE,” terang Andri.

Ada tiga bidang yang mendasari UE merencanakan The EU Green Deal (EGD) di antaranya (1) Sosial, masyarakat UE khususnya kalangan anak muda menilai bahwa model bisnis dan kebijakan UE selama ini tidak mendukung gambaran cita-cita masa depan yang diinginkan. Dengan demikian, UE harus berubah pada praktek ekonomi yang lebih lestari.

(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 116)

Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Menjadikan Planters Indonesia Berkelas Dunia

3 weeks ago Sosok

Program B35 Wujudkan Kendaraan Ramah Lingkungan

3 months ago Sosok

Menjawab Isu Deforestasi Melalui Diplomasi dan Riset

5 months ago Sosok

Kalsel Terapkan Kebijakan Integrasi Sawit-Sapi

6 months ago Sosok

CPOPC dan Peranan Strategisnya di Pasar Sawit Dunia

7 months ago Sosok

Kementerian ATR/BPN Sertifikatkan 2.067 Bidang Tanah Petani Sawit

9 months ago Sosok

Strategi Astra Agro Perkuat SDM Perkebunan

9 months ago Sosok

Dirjen Termuda, Harapan Baru Sektor Perkebunan

10 months ago Sosok

Minyak Goreng dan Ekspor Sawit di Tangan Bang Zulhas

11 months ago Sosok
Edisi Terbaru

COVER MAJALAH SAWIT INDONESIA, EDISI 139

Edisi Terbaru 4 days ago1 Min Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 2 months ago1 Min Read
Latest Post

Ancam Kedaulatan Indonesia, Apkasindo Bakalan Gugat Uni Eropa

7 hours ago

Miris, Harga TBS Anjlok, Kebun Petani Terlantar Tanpa Pemupukan

10 hours ago

Harga TBS Ambruk, Apkasindo Usulkan Penundaan Pungutan CPO Kepada Ketua Satgas Sawit

1 day ago

Imbas EUDR, Indonesia Tunda Perjanjian Dagang Dengan Uni Eropa

1 day ago

Bupati Luwu Utara Panen Perdana PSR Seluas 2.850 Ha

2 days ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.