JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mendapatkan berkah dari membaiknya harga komoditas dunia seperti minyak sawit. Dukungan utama adalah transformasi dalam pengelolaan manajemen Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).
“Semenjak 2020, Holding perkebunan telah menjalankan transformasi salah satunya melalui operational excellence. Hasilnya sudah terlihat,” ujar Mohammad Abdul Ghani, Dirut Holding PTPN III dalam Pertemuan Teknis Kelapa Sawit 2021, pada akhir September 2021.
Ia mengatakan laba holding PTPN sampai Agustus tahun ini telah mencapai Rp 2,3 Triliun. Besaran laba ini ditopang peningkatan pendapatan menjadi Rp 56 triliun-Rp 57 triliun. Ada kenaikan pendapatan sebesar 1,5 kali lipat dari tahun lalu.
“Sampai akhir tahun ini, laba perusahaan bisa mencapai Rp 3,5 triliun. Ini sejarah belum pernah terjadi sebelumnya. Semuanya ini bagian dari kerja keras kita semua,” kata Ghani.
Menurutnya kondisi pandemic sekarang ini memiliki dimensi untuk peningkatan daya saing PTPN. Holding PTPN merupakan perusahaan perkebunan terbesar di dunia. Luas areal konsesinya mencapai 1,17 juta Ha. Dari luasan tadi, perkebunan kelapa sawit mencapai 569 ribu ha, 75 pabrik kelapa sawit berkapasitas 3.205 ton TBS per jam, 6 pabrik kernel oil berkapasitas 1.395 ton kernel/jam dan satu pabrik minyak goreng berkapasitas olah 2.000 ton CPO/hari.
“Pada tahun ini kebijakan perusahaan meningkatkan utilisasi pabrik sawit melalui pembelian TBS pihak ketiga,” ujarnya.
Ada lima strategi yang ditempuh manajemen Holding PTPN dalam melakukan transformasi hingga membawa kinerja PTPN Group mencapai level menggembirakan. Kelima strategi tersebut meliputi tiga strategi utama; Optimalisasi Portfolio & Operational Excellence,Commercial Excellence & Ekspansi Hilir dan Optimalisasi Aset & Kemitraan Strategis dan dua strategi pendukung yaitu; Pengembangan Kapabilitas dan Budaya & Peningkatan System dan Teknologi. Hal tersebut tercermin dalam sejumlah bidang pencapaian: revenue, kinerja, produk unggulan, dan pengembangan sumber daya manusia.
Program-program tersebut diterapkan untuk mengoptimalkan kinerja dan efektivitas perusahaan menghadapi tantangan di berbagai aspek termasuk pengelolaan portofolio, operasional, komersial, investasi dan pendanaan, model operasi, merit system, budaya dan kapabilitas.
Selain itu, peningkatan kinerja PTPN Group juga didukung oleh penerapan Integrated procurement System (IPS), merupakan proses pengadaan barang dan jasa secara terintegrasi dengan bantuan aplikasi dan teknologi berbasis internet. IPS memberikan manfaat antara lain mengurangi biaya perusahaan sehingga diperoleh nilai efisiensi sebesar Rp 599,18 milyar atau 9,32% dari RKAP sampai dengan Semester I 2021.