• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Friday, 24 March 2023
Trending
  • Jaga Ketersedian Pangan Jelang Ramadan
  • Strategi Meraih Produktivitas Pertanian Berkelanjutan
  • Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan
  • BPDPKS Promosi Kebaikan Sawit Kepada UKMK Solo
  • Masyarakat Riau Didorong Bijak Dalam Berbelanja
  • Meminimalisir Dampak Bencana, Khususnya Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
  • Penurunan Harga Kelapa Sawit Sebesar Rp70,96/Kg
  • Sertifikasi Halal Upaya Negara Memberikan Perlindungan Hukum Atas Hak Warga Negaranya
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » KUR Meningkatkan Perekonomian
Berita Terbaru

KUR Meningkatkan Perekonomian

By Redaksi SI2 months ago2 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Sinergi APBN sebagai instrumen keuangan negara dengan para pelaku usaha dapat mengamplifikasi pemulihan ekonomi Indonesia. Hal ini terungkap saat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan pidato kunci pada acara BRI Microfinance Outlook 2023, Kamis (26/01) di Jakarta.

Berkaitan dengan hal tersebut, Menkeu mengungkap bahwa perbankan termasuk BRI seharusnya memiliki peran bukan hanya sebagai pihak pemberi pinjaman kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), namun juga memberdayakan para pelaku UMKM tersebut agar mampu untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitasnya.

Baca juga :   Pemerintah Berupaya dan Bekerja Keras Agar Tidak Terjadi Kenaikan Harga Bahan Pokok

“Kita akan menghadapi tahun 2023 dengan penuh optimisme, meskipun tetap dengan penuh kehati-hatian,” kata Menkeu.

Menkeu melanjutkan bahwa di saat banyak negara perekonomiannya terpukul keras oleh kombinasi multi-krisis selama dua tahun belakang ini, namun perekonomian Indonesia masih tetap dalam kondisi yang relatif baik (relatively in a good shape) dan resilien. Beberapa sektor terbukti cukup resilien diantaranya adalah sektor telekomunikasi, kesehatan, hingga perdagangan.  Hal ini ditunjukkan dengan penerimaan negara yang tumbuh hingga 30% pada tahun 2022 lalu.

Baca juga :   Wujudkan Riau Bebas Asap Tahun 2023

“Dari sisi belanja, kita jaga untuk tetap steady. APBN yang bekerja ekstra keras, pertumbuhan belanjanya terus tumbuh hingga 10-11%. Namun, saya pastikan sebagian sangat besar belanja ini adalah untuk menyokong kelompok masyarakat paling rentan 40% perekonomian lemah dan juga UMKM. Ini fokus kita,” terang Menkeu.

Memasuki Tahun 2023 ini, Menkeu mengungkap bahwa jumlah subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) ditingkatkan hingga Rp415 triliun. Selain itu, belanja untuk UMKM juga meningkat hingga Rp45,8 triliun. Menkeu menegaskan bahwa itu merupakan upaya untuk memperkuat UMKM tidak hanya secara kuantitas namun juga kualitas dan daya saingnya.

Baca juga :   Sektor Kelapa Sawit dan PSR menjadi prioritas OJK

“Saya harap BRI mampu berperan menjadi mitra pemerintah. Untuk menjaga indikator kualitas UMKM terus meningkat. Ini butuh afirmasi dan komitmen yang kuat dari seluruh pihak,” tukas Menkeu.

Dalam penutupan pidatonya, Menkeu juga menyampaikan mengenai Environmental, Social, dan Governance (ESG). BRI didorong untuk terus menjaga jaga kualitas ESG karena perbankan adalah profesi dimana aspek trust/kepercayaan menjadi aspek yang paling penting bagi masyarakat.

Sumber: kemenkeu.go.id

Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Jaga Ketersedian Pangan Jelang Ramadan

15 hours ago Berita Terbaru

Strategi Meraih Produktivitas Pertanian Berkelanjutan

16 hours ago Berita Terbaru

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

16 hours ago Berita Terbaru

BPDPKS Promosi Kebaikan Sawit Kepada UKMK Solo

17 hours ago Berita Terbaru

Masyarakat Riau Didorong Bijak Dalam Berbelanja

18 hours ago Berita Terbaru

Meminimalisir Dampak Bencana, Khususnya Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan

19 hours ago Berita Terbaru

Penurunan Harga Kelapa Sawit Sebesar Rp70,96/Kg

20 hours ago Berita Terbaru

Sertifikasi Halal Upaya Negara Memberikan Perlindungan Hukum Atas Hak Warga Negaranya

21 hours ago Berita Terbaru

Disperindagkop Memastikan Stok Kebutuhan Pokok Selama Ramadhan

22 hours ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Majalah Sawit Indonesia Edisi 136

Edisi Terbaru 4 weeks ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 2 days ago1 Min Read
Latest Post

Jaga Ketersedian Pangan Jelang Ramadan

15 hours ago

Strategi Meraih Produktivitas Pertanian Berkelanjutan

16 hours ago

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

16 hours ago

BPDPKS Promosi Kebaikan Sawit Kepada UKMK Solo

17 hours ago

Masyarakat Riau Didorong Bijak Dalam Berbelanja

18 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version