Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, benih sawit unggul yang digunakan saat ini adalah benih hibrida (Tenera). Tenera merupakan persilangan antara Dura dengan pisifera. Dura merupakan jenis sawit yang buahnta memiliki cangkang tebal sehingga diangap memperpendek umur mesin pengolah. Namun, biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak pertandannya berkisar 18 persen. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga jarang menghasilkan buah, Tenera adalah persilangan antara indukan Dura dan Pesifera. Jenis ini diangap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing indukan dengan dengan sifat cangkang buah tipis tetapi bunga betinanya tetap fertil. Beberapa Tenera unggul persentase daging perbuahnya yang dapat mencapai 90 persen dan kandungan minyak pertandan dapat mencapai 28 persen.
Untuk menghasilkan jenis Tenera yang berkualitas ini diperlukan jasa para breeder (pemulia tanaman). Mereka menyilangkan berbagai jenis Dura dengan Pesifera untuk menghasilkan Tenera yang unggul. Semakin beragam jenis Dura dan Pesifera yang tersedia maka semakin besar kemungkinan dihasilkan Tenera dengan karateristik yang diminati (produktivitas tanaman tinggi, hasil CPO tinggi, dan tanaman tahan terhadap pernyakit).
Mendukung usaha para breeder tersebut, lembaga pemuliaan tanaman di Indonesia mendatangkan berbagai macam jenis tanaman sawit dari sejumalah negara untuk nantinya disilangkan. Seajak tahun 1884 hingga tahun 2008 tetal dilakukan beberapa kali introduksi dari berbagai negara seperti Kamerun, Zaire, Nigeria, Costs Rica dan sebagainya.
Sumber: Hendra Halomoan Sipayung, Tony Liwang