Oleh Sebab itu, Sawit Watch menegaskan bahwa salah satu faktor yang dapat mecuri kesejahteraan petani adalah pengunaan benih palsu. Karena dengan menggunakan benih ilegal maka akan ada jutaan rupiah yang raib setiap tahunnya ketika tanaman berproduksi.
“Masih untung kebun sawit petani di Labuhan Batu masih berproduksi. Petani ditempat lain ada yang lebih naas lagi karena tanaman sawitnya tidak berbuah. Masalahnya bibit yang digunakan adalah benih ilegal dan petani benar-benar dirugikan”, ungkap salah satu anggota dari tim Sawit Watch.
Faktor Ketidaktahuan
Ada juga kasus lain yang cukup ironis dan sering dihadapi pekebun. Sebenarnya mereka memiliki keingginan membeli benih sawit unggul. Hanya saja mereka terperdaya oleh ulah oknum yang menawarkan benih seolah-olah dari produsen benih legal.
Misalnya saja, di daerah Kalimantan Timur banyak beredar benih dengan modus pemalsuan lebel. Sang oknum pengedar secara langsung dari salah satu produsen benih. Dengan melihat label dan dokumen pendukung yang lengkap, banyak pekebun yang akhirnya terlanjur membeli. Padahal itu tidak jelas asal usulnya.
Ada juga kasus yang menarik, di berbagai wilayah pengembangan sawit, umumnya petani cukup mengenal varietas. Melihat yang berasal dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit, hanya saja kebanyakan dari mereka tidak mengetahui dengan jelas dari mana asal varietas tersebut.
Sumber: Hendra Halomoan Sipayung, Tony Liwang