JCB membuat strategi khusus dalam peningkatan layanan purna jual pengguna di Indonesia. Layanan ini akan membantu peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya. Salah satunya teknologi LiveLink yang dapat memberikan informasi lengkap dan detil terkait kondisi unit JCB.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah 13.466 pulau. Berdasarkan kondisi geografis ini, pelaku usaha menghadapi persoalan seperti luasnya cakupan jaringan distribusi dan komunikasi. Itu sebabnya, lokasi perkebunan sawit yang berada di wilayah terpencil (remote area) menjadi tantangan tersendiri bagi pengusaha.
JCB sebagai manufaktur alat berat terbesar ketiga di dunia dapat memahami tantangan tersebut dalam rangka membangun pangsa pasar dan perkenalan merek. Saat ini, penjualan JCB di Indonesia sekitar 80% bersumber dari bisnis sawit. Tingginya penjualan di industri sawit tidak terlepas dari pesatnya produksi CPO dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Target produksi sawit yang dicanangkan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencapai 45 juta ton pada 2020. Selain itu juga kelapa sawit menjadi sektor pertanian strategis yang berkontribusi antara 1,5%-2,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Strategi Bagi pertumbuhan
Guna mendukung program pemerintah yang menargetkan pertumbuhan ekonomi, JCB telah menerapkan strategi baru dalam aspek distribusi. Hingga sekarang fokus utama penjualan JCB melayani permintaan di wilayah Indonesia secara keseluruhan. Langkah ini tercermin melalui penerapan kebijakan pendirian dealer dan penyediaan layanan purna jual bagi pelanggan. Sejauh ini, JCB di Indonesia telah bekerja keras untuk menyediakan program khusus untuk memaksimalkan pengiriman penjualan, layanan purna jual, dan memberikan dukungan kepada pelanggan mereka. Target jangka panjang JCB adalah membangun lima dealer utama di Indonesia. Tujuannya masing-masing dealer bisa berkonsentrasi pada wilayah pulau mereka sendiri. Dengan begitu, setiap dealer mampu menerapkan pengetahuan di setiap wilayah tadi. Kebijakan ini akan membedakan JCB dengan kompetitor lain; meningkatkan jaringan distribusi dan menambah layanan kepada pelanggan JCB di seluruh segmen kelapa sawit yang sangat bernilai tinggi.
Hampir 60 persen perkebunan kelapa sawit Indonesia masih terpusat berada di Sumatra. Lalu sekitar 35 persen berada di Kalimantan dan sisanya tersebar di Sulawesi, Papua, dan Jawa Barat. Menghadapi persebaran wilayah perkebunan sawit ini maka JCB membuat strategi penyebaran jaringan distribusi dealer JCB yang terdiri dari lima fasilitas di Sumatera; empat fasilitas di Kalimantan, dan empat lainnya di Jawa. Itu sebabnya, JCB berupaya memperkuat cakupan jaringan distribusi dan suku cadang mereka. Perusahaan berencana mengoperasikan fasilitas baru di Sulawesi pada Oktober 2017. Tahapan berikutnya, JCB menargetkan pembukaan fasilitas di Pulau Papua Barat pada 2018. Seluruh fasilitas baru ini menunjukkan cakupan distribusi ke seluruh wilayah Indonesia.