Sepanjang kuartal pertama tahun ini, ekspor produk sawit nasional termasuk biodiesel dan oleokimia, tumbuh 23,57% menjadi 8,02 juta ton dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 6,49 juta ton. Peningkatan ekspor ini ditopang permintaan negara pembeli seperti Uni Eropa (UE), Amerika Serikat (AS), Afrika, dan Pakistan.
“Ekspor produk sawit Indonesia selama kuartal pertama 2017 naik 23,57% dari periode sama 2016. Capaian ini menunjukkan ekspor minyak sawit Indonesia masih tumbuh positif karena tidak terlepas dari konsumsi minyak nabati dunia yang terus meningkat seiring bertambahnya populasi,” kata Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
Berdasarkan data Gapki menunjukkan ekspor minyak sawit Indonesia termasuk biodiesel dan produk oleokimia pada Maret 2017 terkoreksi 5%, yakni dari 2,66 juta ton pada Februari 2017 menjadi 2,53 juta ton pada Maret 2017. Sedangkan produksi Maret 2017 mencapai 2,92 juta ton atau naik dari Februari 2017 yang tercatat 2,63 juta ton.
Sementara itu, konsumsi domestik pada Februari 2017 sebesar 904 ribu ton atau naik menjadi 921 ribu ton pada Maret 2017. Stok akhir pada Maret 2017 sebesar 1,39 juta ton, semakin tergerus dari stok akhir Februari 2017 yang mencapai 1,93 juta ton.