Apical Group berkomitmen dan mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menyediakan bahan pokok minyak goreng. Hal tersebut diutarakan RGE Palm Business Director, Bernard A. Riedo saat acara kunjungan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi meninjau implementasi kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, pada awal Februari 2022.
Dikatakan Bernard perusahaan memastikan pabrik terus beroperasi agar kegiatan produksi tetap berjalan guna menjaga pasokan minyak goreng tetap ada di pasar. Dengan terus menjalankan kegiatan produksi sehingga rantai pasok terus terjaga. Dan, memastikan pabrik terus beroperasi agar kegiatan produksi tetap berjalan guna menjaga pasokan minyak goreng tetap ada di pasar.
“PT Asianagro Agungjaya (AAJ) melakukan produksi sesuai dengan kapasitas terpasang pada pabrik. Saat ini, kapasitas produksi pabrik AAJ per harinya mencapai 2.300 metrik ton, atau 850.000 metrik ton per tahun. Dari jumlah itu, kapasitas produksi minyak kemasan dengan merek Camar, Harumas, dan VIP sebesar 531 metrik ton per hari, sedangkan kapasitas tahunan sebesar 180.000 metrik ton,” ujarnya.
Selain itu, Apical Group memproduksi produk lain yaitu margarine dan shortening dengan merek Medalia, Vitas, kapasitas produksi harian mencapai sebesar 357 metrik ton, sedangkan per tahunnya 120.000 metrik ton. Adapun produk animal nutrition melalui merek Optima, kapasitas produksi hariannya sebesar 72 metrik ton, sedangkan kapasitas tahunan sebesar 24.000 metrik ton. Terakhir, untuk flake flats, kapasitas produksi hariannya sebesar 16 metrik ton, dan kapasitas tahunannya 5.000 metrik ton.
Sejak Januari, Apical Group telah menjual lebih dari 30.704 ton minyak kemasan dan minyak curah di pasar domestik melalui saluran distribusi seperti halnya pasar tradisional, serta dan toko ritel. Hampir seluruh produk yang diproduksi Apical Group di bawah PT Asianagro Agungjaya (AJJ) dipasarkan untuk pasar domestik, dengan porsi kecil dialokasikan untuk pasar ekspor.
Sementara pada tahun 2021, AAJ hanya ekspor sebesar 21% dari keseluruhan produksi, dan 79% untuk pasar domestik yang terdiri dari minyak curah, kemasan, dan minyak industri. Sehingga secara rata-rata produk yang diekspor AAJ sebesar 20% dari keseluruhan produksi, dan dijual ke pasar domestik 80%.
“Apical Group selalu berkomitmen untuk memproduksi produk-produk berkualitas, memastikan ketersediaan stok minyak berkualitas untuk masyarakat. Kami pada tahun 2022 masih menargetkan proporsi yang sama untuk ekspor 20% dan dominasi pasar domestik sebesar 80%,” kata Bernard.
Produk-produk dari Apical Group telah terdistribusi di 40 kota di Indonesia. Di wilayah Jabodetabek, dan Jawa Barat ada di 9 kota yakni Cianjur, Cilegon, Karawang, Bekasi, Serang, Bogor, Depok, Sukabumi, serta Bandung. Sedangkan di Jawa Tengah dan Yogyakarta, produk Apical hadir di kota Solo, Semarang, Surakarta, Boyolali, Purwokerto, Tegal, Pekalongan, serta Yogyakarta. Kemudian di Bali serta di Jawa Timur ada di 3 kota yaitu Malang, Surabaya dan Magetan.
Di wilayah Sumatera, produk Apical didistribusikan ke wilayah Sumut, Riau, Lampung, Sumsel, Sumbar. Selanjutnya, di wilayah lain yakni di Lombok, Merauke, Banjarmasin, Pontianak, Samarinda, Makassar, Kendari, serta Palu.
Pada kesempatan itu, Menteri Lutfi mengatakan pemerintah terus meninjau ketersediaan dan keterjangkauan harga-harga minyak goreng terutama setelah dikeluarkannya Peraturan Menteri Perdagangan terkait Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dengan harga Rp. 14.000 untuk kemasan premium, Rp. 13.500 untuk kemasan sederhana dan Rp. 11.500 untuk minyak goreng curah.
“Kebijakan ini bukan hanya upaya pemerintah, tapi juga merupakan dukungan kerja sama dari pemilik CPO sampai pemilik pabrik dan distribusi-distribusinya,”pungkasnya.
Distribusi ke Papua
Sebagai bentuk dukungan pada pemerintah, Apical Group produsen minyak goreng dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) perkuat stok minyak goreng di Papua khususnya wilayah Kota Sorong. Upaya ini dilakukan untuk menyikapi langkah Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memastikan ketersediaan stok minyak goreng dalam negeri terpenuhi.
RGE Palm Business Director, Bernard A. Riedo, menyampaikan langkah ini merupakan wujud komitmen Apical Group dalam mendukung Pemerintah memperkuat ketersediaan minyak goreng khususnya di tengah kelangkaan minyak goreng saat ini.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 124)