JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Firman Subagyo, Anggota Komisi IV DPR, mengingatkan pemerintah supaya berhati-hati dalam menyusun kebijakan bersifat strategis seperti Perpres ISPO. Sudah seharusnya ISPO ditujukan untuk melindungi dan memperkuat kelapa sawit sebagai komoditas strategis.
“Saya meminta kepada pemerintah agar setiap kebijakan yang straregis tidak bisa dan jangan sampai diintervensi asing,”tegas Firman dalam sambungan telepon.
Pernyataan ini dikeluarkan untuk menanggapi adanya intervensi asing terhadap penyusunan rancangan Perpres ISPO. Apalagi ditengarai sejumlah pihak mendapatkan keuntungan dari pihak asing tadi, melalui pemberian donor sebesar US$ 1 juta. Dalam hal ini, Komisi IV DPR yang membidangi sektor pertanian, pangan, maritim, dan kehutanan termasuk kelapa sawit maka berwenang mengawasi kinerja penyusunan Perpres ISPO.
Firman meminta supaya tim penguatan ISPO yang terdiri perwakilan pemerintah, akademisi, dan LSM untuk menjaga kedaulatan Indonesia.”Kalau kita lemah maka selamanya kita akan diinjak oleh kepentingan asing,” tegas politisi dari Fraksi Golkar ini.
Ditambahkannya sebagai negara yang berdaulat harus berani menunjukan kepada dunia internasional bahwa kehadiran negara dalam bentuk regulasi harus tegas untuk melindungi kepentingan nasional.
Firman mengatakan, sebagai komoditas strategis, sawit berkontribusi lebih dari Rp 300 triliun per tahun terhadap penerimaaan negara. Di beberapa negara perlindungan terhadap komoditi strategis itu sudah biasa.
“Ketegasan pemerintah untuk membela sawit Indonesia harus menjadi sikap bersama untuk berani melangkah dengan benar serta membuat regulasi yang berpihak kepada kepentingan masyarakat, bangsa dan negara,”pungkasnya.