• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Jumat, 3 Februari 2023
Trending
  • Infrastruktur EBTKE untuk Rakyat Terus Dibangun
  • Presiden Jokowi Ajak, pemerintah daerah untuk bersama-sama mengendalikan inflasi
  • Keren! Harga TBS Kalbar Naik Menjadi Rp2.406,45/kilogram
  • Tantangan Semakin Berat, Kemitraan Menjadi Kunci
  • Petani Kaltim Full Senyum, Penetapan Harga TBS Sawit Naik Rp 12,85/kg Menjadi Rp 2.401,92/kg
  • Pelanggaran UU kehutanan Bukan Tipikor Melainkan Sanksi Administrasi
  • Meningkatkan Hubungan Kerja Sama Bilateral, Menunjang Perekonomian Nasional
  • Petani Sumut Lesu, Penetapan Harga TBS Sawit Turun Rp 43,94/kg Menjadi Rp 2.531,23/kg
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » KLHK dan Kementan Sepakat Sawit Lebih Tinggi Serap Karbon
Berita Terbaru

KLHK dan Kementan Sepakat Sawit Lebih Tinggi Serap Karbon

By Qayuum AmriApril 14, 20173 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
lahan gambut aali
lahan gambut aali
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Tuduhan negatif terhadap kelapa sawit mulai terjawab oleh berbagai riset dan fakta ilmiah. Informasi sesat yang beredar selama ini bagian dari kepentingan negara barat yang terus memojokkan kelapa sawit.

“Stigma negatif itu berasal dari informasi yang tidak berdasar. Karena dari berbagai penelitian, semuanya itu tidak terbukti,” ujar Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dr Bedjo Santoso dalam diskusi “Masa Depan Pengelolaan Gambut dan Sawit di Indonesia” di Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Tanaman sawit lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan jenis tanaman hutan. Bedjo mencontohkan, dari sisi penyerapan air, sawit justru lebih efisien. Dalam setahun, sawit menyerap air sebanyak 1.104 milimeter, lebih sedikit jika dibandingkan tanaman sengon (1.355), jati (1.300), mahoni (1.500), maupun pinus (1.975).

Sementara itu dari sisi penyerapan karbondioksida (CO2), sawit justru lebih banyak menyerap CO2 jika dibandingkan dengan empat tanaman hutan tersebut.

Baca juga :   Aprobi Jamin Pasokan Biodiesel Untuk Mandatori B35

Menurut data yang dimilikinya, tiap hamparan sawit seluas 1 hektare (ha) mampu menyerap CO2 sebanyak 36 ton. Jumlah ini lebih banyak jika dibandingkan dengan tanaman sengon yang hanya mampu menyerap CO2 sekitar 18 ton, jati (21 ton), mahoni (25 ton), dan pinus (20 ton).

“Angka-angka tersebut merupakan fakta penelitian yang dilakukan oleh ahli di bidangnya. Ini bukan ngarang. Jadi di mana letak sawit tidak ramah lingkungan?” kata Bedjo.

menurut Bedjo informasi yang menyesatkan tersebut berasal dari pesanan barat yang tujuannya melindungi komoditasnya, baik itu tanaman rapeesed, sun flower (bunga matahari), maupun soyben (kedelai).

“Padahal justru tanaman sawit justru lebih efisien menggunakan lahan jika dibandingkan dengan tanaman rapeesed, bunga matahari, maupun kedelai itu. Perbandingannya sekitar 1 berbanding 10,” kata Bedjo.

Baca juga :   Erick Thohir: Pabrik Minyak Makan Merah Sejahterakan Petani Sawit

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan Mukti Sardjono menyebutkan rata-rata produktivitas sawit saat ini sekitar 4,27 ton per hektare (ha) dengan total lahan di seluruh dunia baru sekitar 20,23 juta ha. Tnaman rapeesed yang menjadi andalan para petani di Eropa produktivtasnya hanya 0,69 ton per ha dan menggunakan lahan seluas 33,66 juta ha. Tanaman bunga matahari yang juga banyak ditanam di Eropa produktivitasnya hanya 0,52 ton per hektar dan hingga 2016 telah menggunakan lahan seluas 24,69 juta hektar.

Tanaman kedelai yang banyak ditanam di Amerika Utara dan Kanada hingga saat ini telah menggunakan lahan seluas 121,99 juta ha dan produktifitasnya hanya 0,45 ton per ha. “Ini artinya apa, tanaman sawit jauh lebih efisien,” kata Mukti Sardjono.

Baca juga :   Gunakan B35, Isuzu Berikan 3 Tips Perawatan Kendaraan

Jadi, kata Mukti Sardjono, salah besar apabila Parlemen Eropa dalam resolusinya merekomendasikan tanaman sawit di Indonesia diganti dengan rapeesed dan sun flower. Apabila itu dilakukan, kata dia, bisa dipastikan perambahan hutan semakin massif. Sebab jelas dibutuhkan lahan yang lebih luas.

Selain itu juga karena kedua tanaman tersebut kurang cocok ditanam di Indonesia yang beriklim tropis. “Jadi resolusi Parlemen Eropa itu mengada-ada. Jelas sekali kalau itu hanya untuk melindungi komoditasnya yang kalah bersaing dengan minyak sawit,” kata Mukti.

Related posts:

  1. Instruksi Larangan Beli Sawit Ilegal Berdampak Konflik Sosial
  2. Astra Agro Tunjukkan Komitmen Kepada Lingkungan dan Konservasi
  3. Presiden Jokowi Tegur Kementerian LHK dan ESDM
  4. DMSI: Pungutan CPO Diminta Tidak Ganda
kelapa sawit KLHK Lingkungan sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Infrastruktur EBTKE untuk Rakyat Terus Dibangun

26 menit ago Berita Terbaru

Presiden Jokowi Ajak, pemerintah daerah untuk bersama-sama mengendalikan inflasi

1 jam ago Berita Terbaru

Keren! Harga TBS Kalbar Naik Menjadi Rp2.406,45/kilogram

2 jam ago Berita Terbaru

Petani Kaltim Full Senyum, Penetapan Harga TBS Sawit Naik Rp 12,85/kg Menjadi Rp 2.401,92/kg

3 jam ago Berita Terbaru

Pelanggaran UU kehutanan Bukan Tipikor Melainkan Sanksi Administrasi

4 jam ago Berita Terbaru

Meningkatkan Hubungan Kerja Sama Bilateral, Menunjang Perekonomian Nasional

4 jam ago Berita Terbaru

Petani Sumut Lesu, Penetapan Harga TBS Sawit Turun Rp 43,94/kg Menjadi Rp 2.531,23/kg

5 jam ago Berita Terbaru

Program Kerja dan Inisiatif Strategis RKAP 2023 Mengacu 5 Prioritas Kementerian BUMN

5 jam ago Berita Terbaru

Bentuk Ekosistem Logistik Nasional

21 jam ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia, Edisi 135

Redaksi SI4 hari ago1 Min Read
Event
Event

Talkshow Sawit Indonesia Award 2022

Redaksi2 bulan ago1 Min Read
Latest Post

Infrastruktur EBTKE untuk Rakyat Terus Dibangun

26 menit ago

Presiden Jokowi Ajak, pemerintah daerah untuk bersama-sama mengendalikan inflasi

1 jam ago

Keren! Harga TBS Kalbar Naik Menjadi Rp2.406,45/kilogram

2 jam ago

Tantangan Semakin Berat, Kemitraan Menjadi Kunci

2 jam ago

Petani Kaltim Full Senyum, Penetapan Harga TBS Sawit Naik Rp 12,85/kg Menjadi Rp 2.401,92/kg

3 jam ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version