JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan RI, menjelaskan ruwetnya persoalan minyak goreng semenjak lima bulan membawa dampak kepada semua pihak. Kelapa sawit sebagai sektor komoditas strategis bagi negara yang berperan sebagai penyumbang devisa terbanyak.
“Ada berkah berupa windfall profit yang tidak dirasakan. Kita punya paling banyak (sawit), rajanya, dan harga bagus. Namun, kita tidak dapatkan manfaatnya,” ujar Zulkifli Hasan dalam kunjungan ke Jambi, Selasa (2 Agustus 2022).
Dalam hitungan Zulkifli, Indonesia kehilangan peluang ekspor sebesar US$2 miliar setiap bulan selama lima bulan kisruh minyak goreng terjadi.
“Selama lima bulan kisruh minyak goreng, kerugian mencapai 2 miliar dolar setiap bulan. Total 10 miliar dolar atau sekitar 150 triliun,” Menteri Kelahiran Lampung ini.
Mendag Zulkifli Hasan juga ingin pengusaha tetap mendapat keuntungan. Namun, pelaku usaha harus tetap menjalankan kewajiban dengan memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri sesuai DMO yang ditetapkan.
“Pengusaha itu harus ditemani, jangan dimusuhi karena tidak mudah menciptakan pengusaha. Sementara petani akan pemerintah bela,” kata Zulkifli.
Untuk menjaga ekspor, Pemerintah juga meningkatkan angka pengali ekspor menjadi 9 kali dan insentif kemasan sebesar 1,3 –1,5 dari besaran DMO. Saya harap akhir Agustus stok pada tangki CPO sudah terdistribusi dan segera berganti sehingga dapat membeli sawit dari petani untuk diolah lagi.