JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Astra Agro Lestari Tbk menunjukkan kinerja positif sepanjang dua tahun pandemi berjalan. Kenaikan pendapatan perusahaan ditopang kinerja harga dan volume produksi CPO.
“Kenaikan tersebut ditopang pendapatan Perseroan yang meningkat dari Rp 18,81 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 24,32 triliun pada 2021, atau naik 29,3%,” ujar Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa dalam Public Expose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar secara virtual, Rabu (13/4/2022).
Begitupula volume produksi CPO perusahaan terus meningkat. Sepanjang tahun 2021 lalu, Perseroan memproduksi total sebesar 1,47 juta ton CPO, atau meningkat sebesar 3,1% dibandingkan produksi CPO Perseroan di tahun sebelumnya.
“Peningkatan produksi ini salah satunya berkat program kemitraan yang dijalankan Perseroan. Program kemitraan Perseroan telah berjalan dengan sangat baik di tahun 2021,”
Dampak positif kemitraan ini, menurut Santosa, terlihat dari peningkatan TBS pihak ketiga yang mengalami kenaikan sebesar 25,6% menjadi 3,27 juta ton dibandingkan pada tahun 2020 sebesar 2,61 juta ton.
Walaupun produksi naih, tetapi volume penjualan produk sawit dan turunannya mengalami penurunan sebesar 5,6%, dari 2,03 juta ton pada tahun 2020 menjadi 1,91 juta ton pada tahun 2021.
Tren positif harga sawit menolong Astra Agro untuk mencetak pendapatan dan laba bersih. Kenaikan harga jual rata-rata CPO sebesar 32,2% menjadi Rp 11.294/kg dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp 8.545/kg. Harga jual rata-rata kernel juga mengalami peningkatan sebesar 67,4% menjadi Rp 7.305/kg pada tahun 2021 dari Rp 4.365/kg pada tahun 2020.
Alhasil, perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp 1,97 triliun pada tahun 2021. Capaian laba bersih ini lebih baik dari 2020 yang sebesar Rp 833,1 miliar.
Kunci keberhasilan perusahaa adalah program kemitraan. Perseroan terus memperkuat kerja sama dengan petani sawit mitra. Sejalan dengan program digitalisasi yang sudah dijalankan sejak 2018, fase baru implementasi teknologi digital mulai menyentuh petani yang menjadi mitra Perseroan. Pelayanan terhadap petani mitra diharapkan semakin baik.
Perseroan berkomitmen dalam menjalankan tata kelola berkelanjutan. Sebagai landasan, Perseroan memiliki sustainability policy dimana diimplementasikan dalam rencana aksi 5 tahun yakni 2021-2025 yang juga menjadi panduan dalam mencapai target penerapan keberlanjutan dan dampak positif pada ekosistem yang lebih luas.
Perseroan telah memberikan perhatian khusus terkait dengan kegiatan operasional maupun corporate social responsibility (CSR) yang dapat memberikan kontribusi dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Sebagai hasil, Perseroan telah mengidentifikasi bahwa kegiatan operasional maupun CSR Perseroan telah mencapai 15 tujuan dari 17 tujuan SDGs, dengan 55 target dan 99 indikator.
Tidak hanya menerapkan prinsip sustainability ke dalam operasional perusahaan. Perseroan juga menggandeng seluruh stakeholder terkait, termasuk masyarakat petani dalam jaringan rantai pasok perusahaan, untuk terus meningkatkan kepedulian dan bersama-sama menerapkan prinsip-prinsip sustainability.