JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Petani sawit menyambut baik implementasi B35 yang resmi diberlakukan pada 1 Februari 2023. Upaya dari pemerintah menambah campuran biodiesel menjadi 35% (minyak sawit) dan 65% (solar fosil), dalam rangka mencapai ketahanan dan kemandirian energi menuju transisi energi yang merata dan berkeadilan. Salah satunya melalui penerapan Program Mandatori Biodiesel sejak 2014.
Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Dr. Gulat ME Manurung, MP, C.IMA. mengatakan pihaknya sangat terbantu dengan adanya program mandatori biodiesel yang diinisasi pemerintah. Pasalnya, dengan program mandatori Biodiesel (campuran sawit), harga Tandan Buah Sawit (TBS) petani sawit terkerek naik.
“Sejak Januari 2020 implemantasi B30, harga TBS yang sebelumnya diharga kisaran Rp800-Rp900-an/kg, naik menjadi Rp2.600/kg. Itu harus diakui, karena prinsipnya implementasi Biodiesel menstabilkan harga Crude Palm Oil (CPO), yang berdampak pada kenaikan harga TBS, karena harga TBS petani sawit terbantuk karena harga CPO,” ujarnya, saat ditemui usai acara Energy Corner Special, Implementasi B35, pada Selasa (31 Januari 2023), di Jakarta.
Pihaknya juga menaruh harapan, dengan implementasi B35 pada 1 Februari 2023, mampu mendongkrak harga TBS petani sawit. Karena dari hasil pengamatan kami, per hari ini (Selasa, 31 Januari 2023) harga TBS anjlog dikisaran harga Rp1.600-Rp2.400/kg.
“Tentu ini akan berdampak pada serapan CPO untuk pasar domestik (dalam negeri), sebesar 13,5 juta kilo liter atau setara 28% dari produksi CPO nasional. Dengan asumsi yang ada serapan CPO domestik meningkat, yang sebelumnnya hanya 9 juta kilo liter menjadi 13,5 juta kilo liter, sehingga ketersediaan CPO untuk ekspor akan berkurang,” kata lulusan auditor ISPO ini.
Menurutnya situasi ini akan berdampak, teori ekonomi supply and demand, katakan supply berkurang dan demand misalnya tetap. Tentu ini akan mengatrol harga CPO. Kaitan dengan petani sawit, harga TBS petani sawit akan naik. Karena harga TBS terbentuk dari harga CPO.
“Menurut teori ekonomi mengatakan supply CPO untuk ekspor CPO akan berkurang, Tetapi kalau sampai tidak terjadi berarti ada yang keliru. Tetapi harapan kami harga TBS petani sawit bisa naik, di atas HPP (Harga Pokok Produksi). HPP saat ini Rp2.250/kg, sementara harga TBS Rp1.800/kg, jadi tekor,” imbuhnya.
Menurut Dr. Gulat, implementasi B35, prestasi bagi Indonesia yang sudah mengembangkan bahan bakar dari sumberdaya alam yang ada yaitu mencampurkan Minyak Sawit dengan solar fosil. Di tengah, beberapa negara yang bermain biodiesel hanya mencampurkan 5%, tetapi Indonesia sudah berani melompak mencampurkannya sebanyak 35%.
“Sejak 3 hari terakhir, harga CPO naik dari Rp11.200/kg, Rp11.400/kg dan Rp11.600/kg, ini sudah mencirikan adanya respon pasar. Harapannya harga TBS petani sawit bisa terdongkrak mencapai lebih dari Rp3.000/kg. Dan, akan bergerak naik, sepanjang asumsi-asumsi yang saya sebutkan memang terpenuhi. Kalau ini naik, tentu manfaatnya akan dirasakan petani sawit di tengah harga pupuk naik yang sangat signifikan. Pada 6 bulan lalu kenaikannya mencapai 300%, namun sekarang sudah turun, kenaikan 180% dari harga semula. Kenaikan harga TBS sebagai dampak dari implementasi B35 akan membantu petani sawit,” ucapnya.
Implementasi kebijakan B35 diharapkan dapat menghemat devisa sebesar US$10,75 miliar. Dan dapat meningkatkan nilai tambah industri hilir sebesar Rp16,76 triliun. Kebijakan B35 juga diproyeksikan akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 34,9 juta ton CO2.
Selanjutnya Dr. Gulat menambahkan secara nasional implementasi B35 akan menekan inflasi karena daya beli petani akan meningkat, multiplier effect akan nampak. “Sebenarnya, tujuan dari menaikkan campuran bahan bakar nabati (minyak sawit) yang akan diimplementasikan menjadi 35% atau B35, pertama; menjadi harga stabilitas TBS, kedua;Antisipasi adanya tekanan pengguna CPO global (terutama Uni Eropa) karena adanya larangan menggunakan CPO tentu permintaan akan berkurang. sehingga meningkatkan serapan dalam negeri, ketiga; menghemat devisa negara, ini akan membantu nilai kurs rupiah terhadap dolar,” pungkasnya.