• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Thursday, 23 March 2023
Trending
  • Jaga Ketersedian Pangan Jelang Ramadan
  • Strategi Meraih Produktivitas Pertanian Berkelanjutan
  • Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan
  • BPDPKS Promosi Kebaikan Sawit Kepada UKMK Solo
  • Masyarakat Riau Didorong Bijak Dalam Berbelanja
  • Meminimalisir Dampak Bencana, Khususnya Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
  • Penurunan Harga Kelapa Sawit Sebesar Rp70,96/Kg
  • Sertifikasi Halal Upaya Negara Memberikan Perlindungan Hukum Atas Hak Warga Negaranya
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Ketum APKASINDO: B35 Berjalan, Ada Yang Salah Jika Harga TBS Tetap Rendah
Berita Terbaru

Ketum APKASINDO: B35 Berjalan, Ada Yang Salah Jika Harga TBS Tetap Rendah

By Redaksi SI2 months ago3 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Petani sawit menyambut baik implementasi B35 yang resmi diberlakukan pada 1 Februari 2023. Upaya dari pemerintah menambah campuran biodiesel menjadi 35% (minyak sawit) dan 65% (solar fosil), dalam rangka mencapai ketahanan dan kemandirian energi menuju transisi energi yang merata dan berkeadilan. Salah satunya melalui penerapan Program Mandatori Biodiesel sejak 2014.

Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Dr. Gulat ME Manurung, MP, C.IMA. mengatakan pihaknya sangat terbantu dengan adanya program mandatori biodiesel yang diinisasi pemerintah. Pasalnya, dengan program mandatori Biodiesel (campuran sawit), harga Tandan Buah Sawit (TBS) petani sawit terkerek naik.

“Sejak Januari 2020 implemantasi B30, harga TBS yang sebelumnya diharga kisaran Rp800-Rp900-an/kg, naik menjadi Rp2.600/kg. Itu harus diakui, karena prinsipnya implementasi Biodiesel menstabilkan harga Crude Palm Oil (CPO), yang berdampak pada kenaikan harga TBS, karena harga TBS petani sawit terbantuk karena harga CPO,” ujarnya, saat ditemui usai acara Energy Corner Special, Implementasi B35, pada Selasa (31 Januari 2023), di Jakarta.

Baca juga :   Perkebunan Kelapa Sawit Membangun Jalan Provinsi

Pihaknya juga menaruh harapan, dengan implementasi B35 pada 1 Februari 2023, mampu mendongkrak harga TBS petani sawit. Karena dari hasil pengamatan kami, per hari ini (Selasa, 31 Januari 2023) harga TBS anjlog dikisaran harga Rp1.600-Rp2.400/kg.

“Tentu ini akan berdampak pada serapan CPO untuk pasar domestik (dalam negeri), sebesar 13,5 juta kilo liter atau setara 28% dari produksi CPO nasional. Dengan asumsi yang ada serapan CPO domestik meningkat, yang sebelumnnya hanya 9 juta kilo liter menjadi 13,5 juta kilo liter, sehingga ketersediaan CPO untuk ekspor akan berkurang,” kata lulusan auditor ISPO ini.

Menurutnya situasi ini akan berdampak, teori ekonomi supply and demand, katakan supply berkurang dan demand misalnya tetap. Tentu ini akan mengatrol harga CPO. Kaitan dengan petani sawit, harga TBS petani sawit akan naik. Karena harga TBS terbentuk dari harga CPO.

“Menurut teori ekonomi mengatakan supply CPO untuk ekspor CPO akan berkurang, Tetapi kalau sampai tidak terjadi berarti ada yang keliru. Tetapi harapan kami harga TBS petani sawit bisa naik, di atas HPP (Harga Pokok Produksi). HPP saat ini Rp2.250/kg, sementara harga TBS Rp1.800/kg, jadi tekor,” imbuhnya.

Baca juga :   Indonesia-Amerika Serikat Bekerjasama Pengembangan Energi Bersih

Menurut Dr. Gulat, implementasi B35, prestasi bagi Indonesia yang sudah mengembangkan bahan bakar dari sumberdaya alam yang ada yaitu mencampurkan Minyak Sawit dengan solar fosil. Di tengah, beberapa negara yang bermain biodiesel hanya mencampurkan 5%, tetapi Indonesia sudah berani melompak mencampurkannya sebanyak 35%.

“Sejak 3 hari terakhir, harga CPO naik dari Rp11.200/kg, Rp11.400/kg dan Rp11.600/kg, ini sudah mencirikan adanya respon pasar. Harapannya harga TBS petani sawit bisa terdongkrak mencapai lebih dari Rp3.000/kg. Dan, akan bergerak naik, sepanjang asumsi-asumsi yang saya sebutkan memang terpenuhi. Kalau ini naik, tentu manfaatnya akan dirasakan petani sawit di tengah harga pupuk naik yang sangat signifikan. Pada 6 bulan lalu kenaikannya mencapai 300%, namun sekarang sudah turun, kenaikan 180% dari harga semula. Kenaikan harga TBS sebagai dampak dari implementasi B35 akan membantu petani sawit,” ucapnya.

Baca juga :   Meminimalisir Dampak Bencana, Khususnya Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan

Implementasi kebijakan B35 diharapkan dapat menghemat devisa sebesar US$10,75 miliar. Dan dapat meningkatkan nilai tambah industri hilir sebesar Rp16,76 triliun. Kebijakan B35 juga diproyeksikan akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 34,9 juta ton CO2.

Selanjutnya Dr. Gulat menambahkan secara nasional implementasi B35 akan menekan inflasi karena daya beli petani akan meningkat, multiplier effect akan nampak. “Sebenarnya, tujuan dari menaikkan campuran bahan bakar nabati (minyak sawit) yang akan diimplementasikan menjadi 35% atau B35, pertama; menjadi harga stabilitas TBS, kedua;Antisipasi adanya tekanan pengguna CPO global (terutama Uni Eropa) karena adanya larangan menggunakan CPO tentu permintaan akan berkurang. sehingga meningkatkan serapan dalam negeri, ketiga; menghemat devisa negara, ini akan membantu nilai kurs rupiah terhadap dolar,” pungkasnya.

Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Jaga Ketersedian Pangan Jelang Ramadan

2 hours ago Berita Terbaru

Strategi Meraih Produktivitas Pertanian Berkelanjutan

3 hours ago Berita Terbaru

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

3 hours ago Berita Terbaru

BPDPKS Promosi Kebaikan Sawit Kepada UKMK Solo

4 hours ago Berita Terbaru

Masyarakat Riau Didorong Bijak Dalam Berbelanja

5 hours ago Berita Terbaru

Meminimalisir Dampak Bencana, Khususnya Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan

6 hours ago Berita Terbaru

Penurunan Harga Kelapa Sawit Sebesar Rp70,96/Kg

7 hours ago Berita Terbaru

Sertifikasi Halal Upaya Negara Memberikan Perlindungan Hukum Atas Hak Warga Negaranya

8 hours ago Berita Terbaru

Disperindagkop Memastikan Stok Kebutuhan Pokok Selama Ramadhan

9 hours ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Majalah Sawit Indonesia Edisi 136

Edisi Terbaru 4 weeks ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 2 days ago1 Min Read
Latest Post

Jaga Ketersedian Pangan Jelang Ramadan

2 hours ago

Strategi Meraih Produktivitas Pertanian Berkelanjutan

3 hours ago

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

3 hours ago

BPDPKS Promosi Kebaikan Sawit Kepada UKMK Solo

4 hours ago

Masyarakat Riau Didorong Bijak Dalam Berbelanja

5 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version