JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Kementerian Pertanian dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sepakati kerjasama usaha pengembangan peternakan. Kerjasama itu diwujudkan dengan penandatanganan MoU yang dilakukan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan momen penandatanganan MoU yang dilakukan merupakan simbol komitmen Kementan dan Kemenkop UKM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Pandemi COVID mengajarkan kita bahwa pertanian menjanjikan dalam kondisi apapun. Saya harap hari ini akan menjadi sebuah simbol penting. Jangan ragu-ragu kerjasama dengan kami. Kami sudah siap bersama membangun pertanian dengan koperasi,” ujarnya, pada Selasa, (9 Mei 2023).
Diketahui, kesepakatan bersama antara Kementan dan Kemenkop UKM ini bertujuan untuk meningkatkan akselerasi penumbuhan dan pengembangan usaha peternakan serta hilirisasi produk hasil peternakan melalui koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang peternakan.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengungkapkan bahwa kerjasama antara Kementan dan Kemenkop UKM sebenarnya sudah terjalin sejak lama di lapangan. Sebab banyak pekerja sektor pertanian yang termasuk ke dalam pengusaha mikro hingga menengah.
“Tantangan yang kita hadapi yaitu 13,4 juta pelaku usaha di sektor peternakan masih kecil-kecil dan perorangan. Sekitar 90% dari pelaku usaha perunggasan di tanah air merupakan peternak unggas mandiri dan perorangan sehingga sulit menghadapi konglomerasi,” ungkapnya.
“Kerjasama ini saya kira dalam upaya untuk bagaimana mengembangkan modal bisnis peternakan dan pertanian. Dari petani-petani perorangan dalam skala kecil kita konsolidasi dengan koperasi sehingga skala ekonominya bisa meningkat,” imbuh Menteri Teten.
Lebih lanjut, Menteri Syahrul menambahkan pentingnya koperasi dalam sektor pertanian. “Dengan adanya KUR, peternak akan mampu menggunakan teknologi hilirisasi baru untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk perternakan olahan yang memiliki daya saing dan daya jual yang baik di dalam dan luar negeri,” tambahnya.
Model bisnis dan perencanaan pasar dari koperasi juga dapat membantu peternak untuk menyalurkan komoditas peternakan dengan lebih sustainable dan efisien sehingga pendapatan dan taraf hidup peternak yang tergabung dalam koperasi dan UKM dapat meningkat.
“Kementan akan bermain dibudidaya. Dan tentu saja kami berharap Kementerian Koperasi dan UKM akan fasilitasi bisnis plan hingga marketnya dengan baik,” pungkas Menteri Syahrul.