Pelaku industri sawit dikagetkan dengan hadirnya produk berlabel No Palm Oil. Bahkan di sekolah dasar, ada soal ujian yang menyudutkan kelapa sawit. Aktif berkampanye positif di negara lain. Tetapi, informasi negatif marak di dalam negeri.
Ujian sekolah dasar kelas 5 SD di Kampar, Riau, mengejutkan banyak pihak. Di pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), pertanyaan nomor 7 dengan jawaban pilihan ganda. Bunyi pertanyaan dalam lembar ujian ini yaitu dampak negatif interaksi manusia dengan lingkungan pada perkebunan kelapa sawit adalah.
Pertanyaan ini dilengkapi empat jawaban pilihan yang harus dipilih siswa yaitu A. Meningkatkan lapangan pekerjaan; B. Meningkatkan pembangunan daerah; C. Berkurangnya sumber daya air; D. Pemukiman penduduk semakin banyak.
“Kami protes soal ujian yang ditujukan kepada siswa Sekolah Dasar Kabupaten Kampar, Riau. Karena pertanyaan tersebut cenderung mendiskreditkan sawit,” ujar Ketua DPP Forum Mahasiswa Sawit (FORMASI) Indonesia Amir Aripin Harahap.
Ia menilai ada upaya penggiringan yang terstruktur, sistematis dan massif agar anak-anak Indonesia membenci sawit. “Itu bahaya, kalau anak sekolah dasar sudah dimanfaatkan dengan pertanyaan seperti itu,” kecam Amir.
“Kami minta agar Bapak Menteri Pendidikan mengevaluasi dan menegur pihak SD itu. Agar hal semacam ini tidak terulang lagi di seluruh sekolah di Indonesia. Dinas Pendidikan itu tugasnya mendidik anak-anak sekolah, bukan malah sibuk berkampanye negatif dengan memanfaatkan siswa,” tegas Amir.
Ada dua kemungkinan munculnya pertanyaan seperti ini. Pertama, kemungkinan pihak yang membuat soal ujian tidak mengerti soal sawit. Kedua, pembuat soal mengerti dan secara sengaja untuk menyampaikan informasi yang salah soal sawit.
“Jika yang membuat soal tidak mengerti maka tugas kami salah satu organisasi pemerhati sawit memberi pengertian, Namun yang paling berbahaya jika yang kedua tadi,. Wah ini bahaya, benarlah jika Gerakan TSM untuk membangun citra negatif tentang sawit sudah berada pada titik mengkhawatirkan, ya benar,”jelasnya.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Riau menyoroti polemik temuan materi ujian salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Soal ujian itu diduga disusupi kampanye negatif tentang kebun kelapa sawit.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 116)