Tahun 2015-2030 rata-rata laju pertumbuhan konsumsi minyak sawit adalah 3,15 persen per tahun, dan cenderung semakin tinggi pada tahun 20230-2050 yakni 3,46 persen per tahun. Sedangkan rapeseed oil cenderung melambat dari 1,34 persen per tahun menjadi 1,087 persen per tahun. Demikian halnya dengan soybean oil dan sunflower oil, juga cenderung melambat, masing-masing dari 2,58 persen pertahun menjadi 2,31 persen per tahun dan dari 1,06 persen per tahun menjadi 0,90 persen per tahun. Hal ini menunjukan pola konsumsi masyarakat dunia cenderung semakin tinggi pada minyak sawit.
Proyeksi konsumsi Minyak Nabati Utama Dunia 2050 (%)
Palm Oil | Rapeseed oil | Soybean Oil | Sunflower Oil | |
2015-2030 | 3,15122 | 1,33668 | 2,57898 | 1,06844 |
2030-2050 | 3,45854 | 1,08714 | 2,30618 | 0,90019 |
Tahun 2014 produksi minyak nabati utama dunia adalah 137,44 juta ton, yang terdiri atas minyak sawit (palm oil) 53,41 juta ton, minyak kedelai (soybean oil) 45,12 juta ton, minyak rapeseed (rapeseed oil) 25,28 juta ton dan minyak bunga matahari (sunflower oil) 13,55 juta ton. Dibandingkan tahun 2020 produksi minyak nabati utama dunia meningkat 12,35 persen menjadi 154,42 juta ton.
Sumber produksi utama minyak nabati dunia adalah minyak sawit 40,2 persen, minyak kedele 32,6 persen, minyak rapeseed 17,8 persen dan minyak bunga matahari 9,4 persen. Perubahan tersebut menunjukan pangsa minyak sawit naik 1,3 persen sedangkan ketiga minyak nabati lainnya menurun.
Sumber : GAPKI