Percepatan pembangunan pada sub sektor perkebunan kelapa sawit saat ini penting untuk kesejahteraan masyarakat. Dan, diperlukan peran serta semua pihak yang terkait dengan pengembangan perkebunan dan peternakan sangat diperlukan.
Tidak keliru, jika ada yang menyebut kontribusi sektor perkebunan kelapa sawit memiliki peran penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Pasalnya, sebsektor dari perkebunan ini terbukti mampu berperan pada peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja, penerimaan devisa, Produk Domestik Bruto (PDB), penyediaan bahan baku industri, pusat pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Hal itu, diungkap Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H. Sahbirin Noor, saat memberikan sambutan pada kegiatan Workshop dan Exhibitions yang diadakan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), pada Rabu, (26 Oktober 2022).
Dikatakan Sahbirin, sebab itu percepatan pembangunan pada sub sektor perkebunan kelapa sawit saat ini penting untuk kesejahteraan masyarakat. Dan, diperlukan peran serta semua pihak yang terkait dengan pengembangan perkebunan dan peternakan sangat diperlukan.
“Pemerintah provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka pembangunan perkebunan berkelanjutan serta menindaklanjuti Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB )2019-2024 yang menyatakan gubernur menyusun Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) pada tingkat provinsi penghasil kelapa. Serta menerapkannya dalam berbagai kebijakan pemerintah daerah (provinsi) yang terkait dengan perkebunan kelapa sawit,” ujarnya.
“Atas dasar tersebut, pemerintah provinsi Kalimantan Selatan telah menyusun RAD–KSB provinsi Kalimantan Selatan 2022-2024 dalam bentuk peraturan gubernur tentang RAD-KSB provinsi Kalimantan Selatan 2022-2024 pada tahun ini. Sebagai upaya mewujudkan visi dan misi gubernur Kalimantan Selatan, Makmur, Sejahtera dan Berkelanjutan) sebagai gerbang ibu kota Negara. Dan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata,” tambah pria yang kerap disapa Paman Birin.
Menurutnya, penyusunan RAD-KSB provinsi Kalimantan Selatan menjadi hal yang prioritas bagi Pemprov Kalsel yang merupakan salah satu provinsi penghasil sawit yang memiliki luasan sebesar 427.616 hektar.
“Perkebunan kelapa sawit di Kalsel dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan mendukung kelestarian lingkungan melalui pembangunan ekonomi hijau (green economi). Kelapa sawit merupakan komoditas unggulan untuk mendukung perekonomian Kalsel, tentunya diperlukan kebijakan dan program yang dapat mengawal agar pembangunan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Selatan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan,” kata pria kelahiran Banjarmasin pada 1967 lalu.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 133)