JAKARTA, SAWIT INDONESIA- PT Kereta Api Indonesia (KAI) sedang menyiapkan lokomotif yang dapat menggunakan bahan bakar biodiesel 100 persen atau B100. Rencana ini dirancang PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang menggandeng Servo Railway dan Progress Rail,Servo Railway dan Progress Rail perusahaan infrastruktur rel kereta asal AS.
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan pengembangan lokomotif tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut kebijakan pemerintah dalam meningkatkan penggunaan minyak sawit pada moda transportasi di dalam negeri.
“Kami melihat arahan presiden, kami mengarah ke B100 karena kita sebagai penghasil kelapa sawit yang luar biasa. Kami mendahului untuk mencoba merekayasa engineering atas aset yang ada untuk B100,” katanya seperti dikutip dari Antara, Senin (30 September 2019).
PT KAI sudah menggunakan biodesel 20 persen untuk mengoperasikan armada KAI. Saat ini, penggunaan sudah ditingkatkan ke biodiesel 30 persen atau B30.
“Sekarang sudah B20, nanti diantisipasi ke B30,B40, B50 sampai B100. Armada kami ada 200 lebih, pembangkit kami itu kereta yang membangkitkan AC dan penerangan hanya sampai B30. Makanya itu kami harus melakukan rekayasa teknologi untuk bisa makan yang B100,” katanya.
Pendiri Servo Railway Widhi Hartono menjelaskan tahap awal kerja sama ldimulai kajian kelayakan (feasibility study) pada aspek teknis dan keekonomian. Dalam tahap ini, KAI dan Servo menggandeng Progress Rail, perusahaan infrastruktur rel kereta anak usaha Caterpillar asal Amerika.
“Gagasan ini diinisiasi oleh Dirut KAI. Peranan Servo Railway dan Progress Rail mendukung program pemerintah untuk pengembangan B100 di lokomotif,” ujar Widhi.
Targetnya, tahap kajian akan memakan waktu hingga satu tahun mendatang. Bila hasilnya memuaskan, kerjasama bakal naik ke level pengadaan lokomotif.