Jakarta, Sawit Indonesia – Produksi kelapa sawit di Kabupaten Berau meningkat. Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, Lita Handini, mengatakan tren usaha sawit di Kabupaten Berau termasuk yang lancar dan menjanjikan. Misalnya berkaca pada penjualan sawit 2022 dengan 2023, data yang ditampilkan Lita, produksi sawit antara kedua tahun ini, mengalami peningkatan yang positif.
“Untuk tahun itu (2022-2023), tidak terjadi penurunan. Malah cenderung naik,” ujarnya.
Kenaikan ini katanya terjadi pada produksi tandan buah segar (TBS) ataupun produksi olahan turunannya, yaitu crued palm oil (CPO). Sehingga, dirinya optimistis, seperti tahun-tahun berjalan akan menunjukkan tren positif peningkatan.
“Jadi kami tentu masih melihat, berkaca dari data tahun sebelumnya kita yakin,” paparnya.
Dari data yang diperlihatkan Lita, produksi TBS pada 2022 berjumlah 2.514.017 ton. Angka tersebut naik sebesar 372.223 ton menjadi 2.886.240 ton di tahun 2023. Itu merupakan akumulasi hasil panen TBS selama setahun penuh.
“Jadi itu data per tahun dapatnya sekian, jika dibandingkan 2023, naik lebih dari 10 persen dibanding 2022,” ujarnya.
DIPREDIKSI MENINGKAT: Produksi sawit dan produk turunannya diperkirakan akan meningkat. (SENO/BP)
Pada olahan turunannya juga mengalami kenaikan produksi antara tahun dan tahun. Pada 2022, produksi CPO mencapai 557.701 ton dan naik menjadi 610.330 ton pada tahun 2023.
“Capaian itu dihitung merupakan total selama setahun penuh juga,” ujarnya.
Total luasan kebun sawit sendiri saat ini mencapai 151.386 hektare. Luasan tersebut, kata Lita terdiri dari lahan produksi perusahaan besar sawit (PBS) maupun lahan swadaya masyarakat. Luasan lahan sawit sendiri dikatakan Lita melihat tren tahun-tahun sebelumnya kerap mengalami peningkatan seiring naiknya jumlah produksi.
“Produksi sawit akan terus meningkat sepanjang harga masih bagus seperti saat ini,” pungkasnya.
Sumber: prokal.co