AKPY-Stiper memperkenalkan kultur teknis dan budaya kebun calon mandor/krani kebun sawit melalui Learning Factory. Model pembelajaran ini sangat efektif karena mempermudah adaptasi mahasiswa di lapangan.
Sejumlah mahasiswa Diploma I (D1) AKPY-Stiper bersemangat mengikuti kegiatan Learning Factory di Kebun Pendidikan dan Pelatihan (KP2), Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan ini dimulai sejak 20 Februari 2022 – 31 Maret 2022, yang terbagi menjadi 3 kloter yang dilaksanakan selama 2 pekan/kloter. Kloter I diikuti oleh 122 mahasiswa, kloter II diikuti oleh 75 mahasiswa dan kloter III diikuti oleh 84 mahasiswa.
Irfan Abiyu, salah satu peserta Learning Factory kloter I mengatakan senang mengikuti kegiatan Learning Factory. “Melalui kegiatan ini, kami mendapatkan banyak ilmu budidaya tanaman kelapa sawit karena dibimbing langsung oleh praktisi kebun dan dosen. Learning Factory tidak saja mengajarkan teori melainkan praktik,” ujarnya saat ditemui di lokasi, pada Kamis (3 Maret 2022).
Lebih lanjut, Irfan menambahkan Learning Factory memberikan pengalaman untuk menambah ilmu pengetahuan budidaya tanaman kelapa sawit, mulai dari pembukaan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), Tanaman Menghasilkan (TM), hingga panen Tandan Buah Segar (TBS). Sehingga sangat berarti buat kami untuk bekal magang di perusahaan/koperasi,” lanjutnya.
Learning Factory juga menanamkan dan memperkenalkan budaya kebun bagi mahasiswa calon Mandor/Krani Kebun. Kegiatan dimulai sejak 05.00 WIB untuk apel pagi. Berikutnya kegiatan kebun (praktek lapangan) pada pukul 07.00 – 12.00 WIB, dan dilanjutkan lagi kegiatan di kelas (untuk evaluasi) kegiatan sebelumnya (praktek lapangan) pada pukul 13.00 – 17.00 WIB. “Malam harinya diisi kegiatan perencanaan kegiatan untuk esok hari,” imbuh Irfan dengan semangat.
Senada dengan Irfan. Chesa Chania peserta Learning Factory kloter II. Kegiatan ini efektif mempelajari budidaya tanaman kelapa sawit, karena selain teori yang dipelajari ada praktik langsung di kebun. Sehingga menjadi bekal untuk Magang baik di perusahaan/koperasi di kemudian hari.
“Materi yang dipelajari selama Learning Factory mulai pembukaan lahan hingga panen. Selain itu, Learning Factory sangat baik untuk mendidik karakter mahasiswa calon Mandor/Krani menjadi disiplin, tegas dan berani. Karena sejak awal masuk di AKPY-Stiper sudah dikenalkan dan ditanamkan budaya kebun, salah satunya disiplin dan berani,” kata Cesa, anak petani sawit dari Kalimantan Barat.
Diketahui, kegiatan Learning Factory pertama diadakan pada 2021 lalu yang wajib diikuti oleh Mahasiswa AKPY-Stiper. Semula, kegiatan Learning Factory adalah kegiatan pembelajaran bagi mahasiswa untuk mempelajari dan mempraktikkan kultur teknis (budidaya tanaman kelapa sawit) bagi calon Mandor/Krani kebun di tengah keterbatasan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Sukses dan dianggap sangat efektif untuk membekali mahasiswa sebagai calon Mandor/Krani Kebun, sehingga di tahun ini kegiatan serupa dilanjutkan. Bahkan, sejak tahun ini dan di tahun mendatang akan dipatenkan menjadi kegiatan yang setiap tahun diadakan menggantikan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Dosen Praktisi Kebun Senior, Tri Haryadi menyampaikan kegiatan Learning Factory adalah kegiatan praktik lapangan (kebun) bagi mahasiswa DI AKPY-Stiper selama 2 pekan/kloter yang dilaksanakan sejak pagi hingga sore dan dilanjutkan pada malam hari setiap harinya.
“Materi yang diberikan yaitu kultur teknis (budidaya tanaman sawit) mulai dari pembukaan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan TBM dan perawatan TM hingga panen TBS. Yang dilaksanakan dari pagi hingga siang. Kemudian, untuk kegiatan siang hingga sore yaitu kegiatan evaluasi dan pemberian materi di dalam kelas. Dan, di malam harinya dilanjutkan untuk perencanaan kegiatan di hari berikutnya,” ucap Tri, saat ditemui di lokasi kegiatan Learning Factory, pada Kamis (3 Maret 2022).
Selanjutnya, Tri mengatakan kami berharap mahasiswa AKPY-Stiper memiliki knowlegde, skill dan attitude, sehingga saat berkiprah di dunia kerja tidak lagi canggung dengan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya salah satunya melalui kegiatan Learning Factory.
“Sebenarnya, mereka (mahasiswa) untuk mendalami pengetahuan penunjang sebagai Calon Mandor/Krani tidak hanya pengenalan kebun di dalam kegiatan Learning Factory yang dilakukan selama 2 pekan. Melainkan sejak awal masuk mereka (mahasiswa) sudah di kenalkan kebun melalui kegiatan BinTalFisDisbun (Pembinaan Mental, Fisik dan Disiplin serta Kenal Kebun, yang waktu itu juga dilaksanakan selama 2 minggu. Jadi melalui kegiatan Learning Factory ini, menyatukan budaya kebun dengan displin ilmu yang dipelajari sebagai bekal calon Mandor/krani kelak di dunia kerja (perusahaan perkebunan),” lanjut pria yang berpengalaman bekerja di Afdeling.
Sebagai informasi, kesuksesan kegiatan Learning Factory selain melibatkan praktisi kebun dan dosen yang ahli dibidangnya juga karena dukungan dari pihak Yayasan Kader Perkebunan Yogyakarta (YKPY) selaku yayasan yang memiliki kebun seluas 18 ha, yang difungsikan untuk laboratorium praktek kebun untuk mahasiswa AKPY-Stiper
Sementara itu, Wanda Atmaka Aji selaku Dosen Muda dan Ketua Pelaksana Kegiatan Learning Factory 2022 AKPY-Stiper mengatakan bangga melihat semangat peserta kegiatan Learning Factory tahun ini. Peserta kegiatan mempelajari dan praktik kebun (kultur teknis kebun sawit), di awal dan di akhir kegiatan Learning Factory, peserta mendapat teori dan praktik Administrasi Kebun.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit indonesia, Edisi 125)