JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Populasi masyarakat India yang mencapai lebih 1,2 miliar jiwa sangatlah menjanjikan bagi pasar CPO Indonesia. Dalam satu tahun, ekspor produk sawit Indonesia ke negara ini sebanyak 5,8 juta ton.
Joko Supriyono, Ketua Umum.Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menjelaskan dalam beberapa tahun belakangan ini ekspor minyak sawit Indonesia yang terbesar adalah ke India.
“Indonesia rata-rata mengekspor minyak sawit ke India sebesar 5,8 juta ton per tahun, dan pasar negara itu masih sangat menjanjikan,” katanya seperti dilansir dari Kantor Berita Antara di New Delhi India, pada pekan lalu.
Joko Supriyono hadir dalam rangka kegiatan “Indonesia Expose 2016” yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) New Delhi, dari 7 hingga 9 Oktober 2016.
Joko menyebutkan India tetap pasar yang sangat menjanjikan untuk minyak kelapa sawit dan turunannya. Faktor utama berasal dari populasi penduduknya yang besar di mana ndia saat ini berpenduduk terbanyak kedua di dunia sekitar 1,2 miliar jiwa. Sementara itu, konsumsi per kapitanya minyak nabati negara ini masih rendah.
Berdasarkan data GAPKI, pembelian CPO India dari Indonesia membukukan kenaikan sebesar 42% atau dari 351,24 ribu ton di Juli menjadi 497.30 ribu ton di Agustus.
Keuntungan lainnya adalah India tidak menuntut banyak soal standar lingkungan. Menurut Joko menyebutkan ekspor minyak sawit dan turunannya ke India jauh lebih menguntungkan daripada ekspor ke negara-negara Eropa.
Alasannya, karena jumlah penduduk masing-masing negara di Eropa relatif tidak banyak, di samping jaraknya yang lebih jauh dibanding ke India. Lebih dari itu, negara-negara Eropa sering mengkait-kaitkan kelapa sawit dengan masalah lingkungan.
Joko juga mengucapkan terima kasih kepada Duta Besar RI untuk India Rizali W. Indrakesuma yang menyelenggarakan “Indonesia Expose 2016” karena forum itu sangat bermanfaat untuk makin memperkenalkan berbagai produk Indonesia, termasuk minyak kelapa sawit ke India.