JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mempunyai kecukupan stok minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Hal ini disampaikan Mohammad Abdul Ghani, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (11 April 2023).
“Saat ini, Holding PTPN masih memiliki 17 juta liter atau setara 17 ribu kiloliter minyak goreng untuk menjaga persediaan selama bulan puasa dan Idul Fitri. Jika dibutuhkan masyarakat, dapat ditingkatkan (suplainya) karena kapasitas produksinya mencapai 60 ribu kiloliter,” ujar Ghani.
Dalam presentasi di hadapan anggota komisi VI DPR RI, dijelaskan Ghani, bahwa stok minyak goreng PTPN sebanyak 17.076 ton ini sebagian besar dalam bentuk minyak curah yang sebanyak 15.244 ton. Adapula minyak goreng kemasan seperti Salvaco sebanyak 748 ton, Nusakita berjumlah 270 ton, INL 749 ton, dan minyakita 84 ton.
Sebagai bagian menjaga ketahanan pangan dan energi, Holding Perkebunan Nusantara melalui salah satu anak usahanya, PT Industri Nabati Lestari (INL), membangun pabrik kedua minyak goreng dengan kapasitas olahan lebih dari 2.500 ton per hari. Pabrik minyak goreng kedua tersebut dibangun di lokasi yang sama dengan pabrik sebelumnya, yakni di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada Desember 2022.
Beroperasinya pabrik minyak goreng tahap dua ini akan meningkatkan kapasitas produksi minyak goreng PT INL menjadi 1,16 juta ton per tahun. Jumlah ini setara dengan mengisi 20% kebutuhan minyak goreng nasional atau sekitar 52% minyak goreng curah di dalam negeri.
Komisi VI DPR RI mengapresiasi dan mendukung upaya BUMN Pangan dan Perkebunan yang terdiri dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ ID Food, Perum Bulog dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dalam memastikan kesiapan BUMN Pangan dan Perkebunan menghadapi Hari Raya Idulfitri. Dalam upaya memastikan kesiapan menghadapi lebaran, ketiga BUMN tersebut diminta untuk melakukan koordinasi dengan instansi kementerian/lembaga untuk memastikan ketersediaan stok bahan pangan.
“(Koordinasi) untuk memastikan ketersediaan stok, ketepatan waktu distribusi, dan stabilisasi harga pangan menjelang Hari Raya Idulfitri Tahun 2023,” ujar Wakil Ketua Komisi VI Mohamad Hekal saat membacakan kesimpulan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama ketiga BUMN Pangan dan Perkebunan.
Sejauh ini, Hekal menilai kinerja ketiga perusahaan pelat merah tersebut cukup baik. Sebab, hingga menjelang Lebaran, baik stok, distribusi maupun harga pangan terbilang aman.