Aroma persaingan dagang sanga kuat dalam petisi antidumping dan antisubsidi biodiesel yang diusulkan oleh National Biodiesel Board Fair Trade Coalition. Petisi ini mendapatkan dukungan dari Asosiasi Kedelai Amerika Serikat.
Dalam petisi setebal 133 halaman, koalisi National Biodiesel Board Fair Trade yang terdiri dari National Biodiesel Board (Dewan Biodiesel Amerika Serikat) dan 15 produsen biodiesel Amerika Serikat melaporkan dugaan subsidi dan dumping harga untuk biodiesel dari dua negara: Indonesia dan Argetina. Petisi ini dikirimkan tanggal 23 Maret 2017 kepada Departemen Perdagangan Amerika Serikat dan Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat.
“Saya semalaman baca laporan ini belum selesai. Mereka tuduh biodiesel kita dapat subsidi,” kata Palus Tjakrawan, Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (APROBI) pada akhir Maret lalu.
Paulus menceritakan investigasi terhadap tuduhan antidumping maupun antisubsidi biodiesel berlangsung dari periode 2014-2016 lantaran pesatnya pertumbuhan impor biodiesel di Amerika Serikat. Data terakhir NBB, ekspor biodiesel Indonesia ke Amerika Serikat sebanyak 111.272 juta galon pada 2016, di bawah Argentina yang mencapai 442.435 juta galon.