Bagian II
Biodiesel merupakan komoditas yang paling penting baik untuk mengantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena biodiesel merupakan bahan bahan bakar terbarui yang dapat mengantikan diesel petrol di mesin sekarang ini dan dapat diangkut dan di jual dengan mengunakan infrastuktur zaman sekarang. Pengunaan produk biodiesel meningkat dengan cepat terutama di Eropa, Amerika Serikat dan Asia, meskipun dalam pasar masih sebagian kecil saja dari penjualan bahan bakar. Pertumbuhan SPBU membuat semakin banyaknya persedian biodiesel kepada konsumen dan juga pertumbuhan kendaraan yang mengunakan biodiesel sebagai bahan bakar.
Tahun 2010, produksi biodiesel duni mencapai 20,29 juta kl, dan tahun 2016 telah meningkat 64% menjadi 33,25 juta kl. Dengan rata-rata kenaikan 3,86 persen per tahun, maka tahun 2025 diproyeksikan produksi biodiesel dunia akan mencapai 41,38 juta kl atau 2 kali lipat dibandingkan tahun 2010.
Kebijakan B5 yang dikembangkan negara RCC, termasuk kerjasama kedua negara dalam pengembangan biodiesel dinegara RCC akan berdampak luas dalam pengembangan biodiesel dimasa mendatang, termasuk akan mengkoreksi data proyeksi diatas. Kebijan ini memiliki makna strategis, mengingat negara RCC salah satu negara berpenduduk terbesar dunia, serta memiliki konsumsi energi besar.Kebijakan B5 ini ditempuh negara RCC setelah sejumlah kebijakan dan program RCC untuk mengembangkan tanaman jarak namun belum berhasil secara optimal memenuhi harapan negara tersebut. Pengembangan tersebut bisa berdampak pada negara India, yang juga selama dua dekade telah mengembangkan tanaman jarak, dan saat ini sudah mulai mengembangkan perkebunan kelapa sawit.
Sumber: GAPKI