Jakarta, SAWIT INDONESIA – Dalam rangka meningkatkan kompetensi para pekebun sawit di Indonesia, IPB Training kembali mendapat kepercayaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan (Ditjenbun) untuk menyelenggarakan pelatihan. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman, kompetensi dan kemampuan petani sawit dalam melakukan budidaya kelapa sawit untuk optimalisasi produksi.
Kali ini, pelatihan diikuti 89 orang terdiri dari pekebun dan keluarga pekebun dari Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, dengan modul atau tema Pelatihan Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. Pelatihan diselenggarakan di salah satu hotel di Medan, Sumatera Utara, selama lima hari, Senin – Jum’at (10 – 14 Juni 2024).
Koordinator atau Ketua Kelompok Bidang SSP (Standarisasi Sertifikasi Profesi), Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementerian Pertanian, Drh. Eka Herrisuparman M,Si menyampaikan bahwa IPB Training merupakan salah satu lembaga pelatihan yang sudah terakreditasi.
“Sehingga pelatihan ini benar-benar dapat meningkatkan keterampilan dan kemandirian petani dalam budidaya kelapa sawit,” katanya, melalui keterangan resmi yang diterima redaksi sawitindonesia.com, pada Jum’at (14 Juni 2024).
Hal senada disampaikan, Banua Pane, SP, MSi sebagai Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara. Pihaknya berharap dengan pelatihan ini, petani tidak hanya asal tanam sawit. Namun bisa memahami GAP yang akan disampaikan oleh tim trainer dari IPB Training.
“Saya juga berharap peserta bisa mengikuti pelatihan dengan santai namun juga dengan serius, jangan sampai melewatkan semua sesi yang sudah diberikan oleh tim IPB Training. Silakan bisa menggali semua ilmu pengetahuan dan pengalaman dari tim narasumber serta menikmati semua fasilitas yang diberikan oleh panitia” harapnya.
Fokus utama pelatihan teknis budidaya kelapa sawit sehingga diharapkan para petani atau pekebun sawit memperoleh tambahan pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi sehingga bisa melakukan budidaya dengan baik.
Sementara itu, Koordinator Narasumber IPB Training sekaligus perwakilan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Ir. Hariyadi, MS menyampaikan luas perkebunan sawit rakyat mencapai 6,21 juta ha atau 40,51% dari total luas areal perkebunan sawit di Indonesia padatahun 2022.
“Namun dalam aplikasi budidaya, saya yakin masih mengandalkan pengetahuan masing-masing. Sehingga pelatihan ini menjadi momen yang tepat untuk petani belajar ilmudan teknologi yang sesuai dan belajar bagaimana aplikasi Good Agricultural Practices (GAP)untuk budidaya kelapa sawit,” ujarnya, saat menyampaikan sambutan di acara pembukaaan pelatihan, pada Senin (10 Juni 2024).
“Harapannya dari pelatihan ini, petani dapat mengikuti pelatihan dengan baik. Sehingga menjadi petani yang cerdas, pintar, dan berkualitas. Petani yang dapat mengaplikasikan apa yang sudah didapatkan selama pelatihan sehingga produktivitas bisa meningkat dan naik kelas,” kata Dr. Hariyadi, menambahkan.
“Pelatihan ini bukan serta merta langsung berjalan, namun terjadi karena atas apa yang telah diusahakan dari tahun lalu. Sehingga kami dari Dinas Kabupaten Asahan sangat berharap peserta dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan baik” Ujar Sofyan selaku Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Asahan.
Herly Kurniawan, S. Sos, MP selaku Sekretaris Sekretariat Tim Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit Direktorat JenderalPerkebunan menambahkan di tahun ini, setidaknya ada 600 peserta pelatihan dari Provinsi Sumatera Utara dan 210 peserta diantaranya berasal dari Kabupaten Asahan.
Selain mendapatkan beragam materi yang disampaikan para instruktur dari IPB Training yang berpengalaman di bidangnya. Kunjungan lapang dilaksanakan pada hari keempat, (Kamis, 13 Juni 2024) di Kebun Adolina PT Perkebunan Nusantara IV, Jl. Medan – Tebing Tinggi, Batang Terap, Kec. Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Tujuannya untuk memberikan wawasan praktis kepada pekebun sawit mengenai kegiatan budidaya kelapa sawit dan pembenihan kelapa sawit di industri. Mulai dari cara menyemai, memilih dan merawat tanaman kelapa sawit.
“Mereka merasa terinspirasi dan siap menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk menghadapi tantangan masa depan terkait sektor kelapa sawit,” ungkap Dr. Hariyadi.