JAKARTA, SAWIT INDONESIA – The Forest Steward Council (FSC) meluncurkan hasil investigasi yang menyimpullan Korindo Group tidak terbukti membakar hutan dan bebas dari aktivitas ilegal terkait penggunaan api untuk proses pembersihan lahan. Investigasi inidapat menjawab tuduhan LSM Mighty Earth yang selama ini ditujukan kepada Korindo.
Semenjak 1 November 2017, investigasi telah dilakukan oleh Policy for Association (PfA) FSC terkait dengan adanya laporan yang dirilis Mighty Earth pada akhir 2016. Awalnya, Mighty Earth menuduh Korindo Group telah melakukan pembakaran hutan. Atas dasar itulah, LSM lingkungan asal Amerika Serikat ini meminta FSC mengeluarkan Korindo Group dari keanggotaan FSC.
FSC yang bermarkas di Bonn, Jerman menyebutkan selain tidak terbukti melakukan pembakaran hutan, Korindo Group dalam menjalankan aktivitasnya menunjukkan kepatuhannya dalam menaati regulasi-regulasi yang diatur oleh Pemerintah Indonesia. Meski demikian, di beberapa kasus, regulasi dalam FSC lebih ketat daripada yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia.
Hal ini membuktikan bahwa kampanye negatif Mighty Earth yang selama ini dilakukan terhadap Korindo hanya didasarkan pada data dan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Kampanye negatif semacam ini bukan hanya merugikan perusahaan, namun juga berdampak besar pada masyarakat lokal dan telah mengganggu iklim investasi di Indonesia.
Hasil investigasi FSC ini mendapatkan sambutan baik dari Korindo Group. “Korindo Group senantiasa memiliki itikad baik untuk berkolaborasi dan bekerja sama secara konstruktif tidak hanya bersama FSC. Tetapi juga semua pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan tindakan-tindakan yang tepat,” ujar Yulian Riza Public Relation Manager Korindo Group di Jakarta.
Selanjutnya, Korindo Group menyetujui untuk melanjutkan moratorium yang sudah diberlakukan pihaknya sejak 21 Februari 2017 lalu. Pemberlakuan moratorium ini meliputi penundaan konversi area berhutan, hingga penilaian terhadap seluruh Nilai Konservasi Tinggi (HCV) dan Stok Karbon Tinggi (HCS) selesai dilakukan.
Menyoroti program sosial, selama proses investigasi berlangsung FSC juga melihat Korindo Group telah memiliki banyak program sosial kepada masyarakat Papua, antara lain membangun, mengelola dan bahkan mendanai operasional klinik modern yang berada pedalaman Papua.
Korindo telah menyediakan 19 klinik dengan layanan gratis, mendirikan 28 sekolah berikut menyediakan 200 orang guru dan disiapkan beberapa unit bus sekolah, 66 tempat ibadah, menyediakan pembangkit listrik untuk masyarakat pedalaman, membangun ratusan kilometer jalan raya, dan memberikan pelatihan bercocok tanam sayuran.