Kenapa alumni INSTIPER Yogyakarta sangat mudah ditemukan di berbagai perusahaan perkebunan kelapa sawit, baik itu perusahaan BUMN maupun perusahaan swasta?
Kenapa alumni INSTIPER Yogyakarta mau ditempatkan di remote area perkebunan kelapa sawit dan bisa bertahan lama saat bekerja?
Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang sering terdengar mengenai karakter ketangguhan alumni INSTIPER Yogyakarta.
Perkebunan kelapa sawit nyatanya masih menjadi komoditas unggulan bagi negara Indonesia. Kasus kelangkaan minyak goreng yang terjadi beberapa waktu lalu dan larangan ekspor yang dikeluarkan oleh Presiden RI telah membuat masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat dunia yang selama ini bergantung dengan produk turunan kelapa sawit menjadi kalang kabut.
Momentum tersebut menjadi sangat menarik di masyarakat yang selama ini acuh bahkan memandang sebelah mata industri kelapa sawit. Saat ini masyarakat menjadi ingin tahu bagaimana sebenarnya industri kelapa sawit berjalan.
Disaat orang awam mulai ingin mempelajari tentang bagaimana proses budidaya dan pengolahan kelapa sawit, INSTIPER telah lebih dahulu terjun dan fokus untuk mendidik mahasiswa di bidang tersebut.
Perguruan Tinggi Pertama Yang Fokus pada Kompetensi Industri Kelapa Sawit
Sejak awal didirikan pada 10 Desember 1958, tujuan didirikannya INSTIPER Yogyakarta adalah untuk mendidik mahasiswa dan mencetak lulusan di bidang perkebunan dan perhutanan. Pendirian INSTIPER bertepatan 1 tahun setelah nasionalisasi perkebunan yang ditinggalkan oleh penjajah setelah kemerdekaan Indonesia. Semangat nasionalisme tersebut tetap ditanamkan kepada seluruh mahasiswa sampai saat ini.
Pada tahun 2005, INSTIPER dengan penuh keyakinan membentuk minat studi budidaya kelapa sawit dan turunannya, di saat perguruan tinggi lain belum memperhatikan komoditas tersebut. INSTIPER Yogyakarta menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia yang memiliki kompetensi khusus di bidang kelapa sawit. Sejarah panjang dan konsistensi INSTIPER untuk tetap fokus pada kompetensi di bidang perkebunan dan perhutanan, menjadikan kampus ini menjadi sebuah perguruan tinggi yang dikenal dan dipercaya oleh berbagai perusahaan perkebunan dan kehutanan.
Rektor INSTIPER Yogyakarta, Dr. Ir. Harsawardana, M.Eng., menyampaikan “Bukan rahasia lagi, jika kita akan sangat mudah menemukan alumni INSTIPER jika kita masuk di perusahaan perkebunan kelapa sawit. Hal ini dikarenakan alumni kami telah tersebar di hampir seluruh perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Alumni kami juga telah mengisi berbagai posisi di berbagai perusahaan perkebunan kelapa sawit”.
Kurikulum Spesifik tentang Kelapa Sawit
Kerjasama dan kepercayaan dari berbagai perusahaan kelapa sawit merupakan salah satu keunggulan INSTIPER. Sejak awal mendirikan minat studi khusus kelapa sawit, INSTIPER telah melibatkan perusahaan dalam menyusun kurikulum. Kurikulum yang disusun bersama dengan pengguna lulusan, telah menjawab kebutuhan dunia usaha dan dunia industri melalui teori dan praktik yang dipelajari. Mata kuliah yang diajarkan telah disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan kebutuhan perusahaan. Hal tersebut sangat menguntungkan bagi perusahaan, karena saat alumni INSTIPER menjadi karyawan perusahaan, maka tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengenal jenis – jenis pekerjaan yang ada di kebun atau pabrik kelapa sawit.
Pemahaman tentang teori dan praktik yang holistik meliputi budidaya, sistem administrasi, dan pengolahan kelapa sawit diberikan kepada mahasiswa yang mengambil minat studi khusus kelapa sawit. Hal ini membuat mahasiswa memiliki pemahaman proses industri kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
Dr. Ir. Harsawardana, M.Eng menambahkan, “Implementasi kurikulum yang telah dirumuskan bersama perusahaan mampu menempa mahasiswa menjadi lulusan yang tangguh dan siap kerja. Alumni INSTIPER merupakan tipe pekerja yang loyal, memiliki daya juang yang tinggi, dan bahkan mampu bertahan di remote area, lokasi kebun yang jauh dari pemukiman dan masih sangat minim fasilitas. Tidak jarang pula kita menemui alumni dapat bertahan lama berkarir di industri kelapa sawit”.
Kondisi tersebut tidak lepas dari proses pembelajaran yang dilakukan selama mahasiswa menempuh pendidikan di kampus. Menjadi mahasiswa di INSTIPER, tidak hanya mendapatkan kuliah dan praktikum saja. Namun sejak awal menjadi mahasiswa baru, mereka telah dipersiapkan fisik dan mentalnya untuk menjadi seorang Planter.
Kegiatan OKKABUN (Orientasi Kampus dan Kenal Kebun) merupakan kegiatan orientasi bagi mahasiswa baru yang merupakan pendidikan dasar kedisiplinan yang harus diikuti seluruh mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga dipersiapkan kematangan fisik dan mentalnya untuk bekerja di kebun melalui mata kuliah bela diri yang merupakan salah satu mata kuliah wajib. Selain mahasiswa menempuh kegiatan intrakurikuler (di dalam kurikulum), mahasiswa juga dapat mengembangkan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler (di luar kurikulum) maupun kegiatan ko-kurikuler (pelengkap kurikulum) untuk melatih kemampuan berorganisasi, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 127)